SIDOARJO (RadarJatim.id) — Dialah Namira Sae Rumi siswi kelas 3 MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo berhasil membuat buku ‘Teman Kecilku Lula, Ingin Terbang’ dan karya tersebut berhasil meraih penghargaan ‘Terbaik Creative Canvas Award 2025’.
Penghargaan Creative Canvas Award 2025 adalah bagian dari perayaan Karya Raya 2025 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional di Jakarta dan Book-a-book. Penghargaan ini diberikan kepada karya-karya anak yang kreatif, dengan salah satu pemenang terbaiknya adalah Namira Sae Rumi dari MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo.
Detail Penghargaan Termasuk dalam rangkaian acara Karya Raya 2025, yang juga menyertakan pameran dan penganugerahan sertifikat MURI untuk ‘Pameran Buku Karya Anak Terbanyak’ dengan jumlah 1.870 karya.
Kepala MI Muslimat NU Pucang Dr. HM Hamim Thohari, S.Pd MM sangat bersyukur sekali bahwa salah satu peserta didik kelas 3 MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo meraih penghargaan tersebut yang diselenggarakan oleh Perpusnas.
“Penghargaan tersebut melalui seleksi yang sangat ketat sekali dari ribuan siswa se Indonesia. Alhdulillah peserta didik kami lolos dan mendapatkan penghargaan yang sangat membanggakan dan mengispirasi teman-temanya,” ucapnya.
“Karya Rumi menjadi salah satu literasi yang ada di Perpusnas Jakarta. Kami berharap peserta didik yang lain juga terus berprestasi, baik akademik maunpun non akademik sehingga dapat mengikuti jejak Rumi yang dapat mengharumkan nama Madrasah di level Nasional,” harapnya pada (15/10/2025) siang.
Usai bukunya dinyatakan sebagai pemenang terbaik, putri kelahiran Surabaya pada 14 Oktober 2016 ini mengaku senang sangat bangga. “Saat bukuku menang, aku merasa senang dan terharu, karena aku sudah membuat keluarga, mem, Mr, dan teman-teman semua juga ikut senang,” ungkapnya riang.
Rumi, putri dari pasangan Moh Husni Tamim dan Nidhya Regina Paramita ini dikenal sebagai anak yang kreatif dan penuh imajinasi. Ia mulai menyukai kegiatan menulis sejak duduk di kelas 2, yang berawal dari kebiasaannya menggambar tokoh-tokoh ciptaannya sendiri, lalu mengembangkan gambar tersebut menjadi cerita menarik.
Ia ceritakan kalau buku tersebut berkisah tentang seekor gajah bernama Lula, yang memiliki impian besar untuk bisa terbang. Rumi mengaku bahwa ide ceritanya terinspirasi dari sang ibu yang selalu memberinya semangat untuk berimajinasi. “Aku ingin menulis buku ini karena ibu dan ayahku ingin aku berimajinasi dan menggambar dengan leluasa. Ide cerita ini muncul dari ibuku,” katanya.
Bagian favorit dalam bukunya adalah bagian akhir, yang menggambarkan pertemanan antara Lula, Twiti, dan peri Ania. “Aku suka bagian itu karena menunjukkan arti persahabatan yang indah,” ujarnya.

Rumi juga menceritakan bahwa menulis halaman terakhir adalah tantangan tersulit karena waktu yang sudah mepet. Namun, bisa mengatasinya dengan tenang dan tetap berusaha menyelesaikannya dengan baik. Selain itu yang mensupport juga banyak sekali.
Kemenangan ini tidak membuat Rumi berhenti berkarya, namun sudah menyiapkan ide baru untuk buku berikutnya yang berjudul “The Magic Paint Brush” dan ada pesan moral yang terkandung dalam karyanya.
“Kita tidak boleh menyerah ketika melakukan sesuatu dan harus menolong orang lain. Harapanku adalah semoga teman-temanku bisa seperti aku,” harap Rumi.
Prestasi yang diraih Namira menjadi bukti bahwa semangat, imajinasi, dan dukungan keluarga dapat melahirkan karya yang luar biasa bahkan sejak usia dini.
“MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo turut berbangga atas pencapaian ini dan berharap semangat literasi dan kreativitas terus tumbuh di hati seluruh siswanya,” harap Ustadzah Rivi Humas MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo.(mad)







