BOJONEGORO (Radarjatim.id) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tak henti menggerakkan roda ekonomi desa demi pemerataan kesejahteraan masyarakat. Pada Selasa (23/9/2025), melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, sebuah Bimbingan Teknis (Bimtek) Rencana Bisnis Sektor Riil Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Kabupaten Bojonegoro sukses digelar. Acara yang menghimpun 218 KDKMP dari 12 Kecamatan ini berlangsung meriah di Ruang Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro.
Para narasumber yang turut mengisi bimtek ini berasal dari berbagai institusi kredibel, antara lain Kejari Bojonegoro, Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, ID Food, PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pupuk Indonesia, serta Bulog Cabang Bojonegoro.
Momen penting dalam kegiatan ini adalah penyerahan simbolis akta notaris Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono.
Dalam pidatonya, Bupati Setyo Wahono menegaskan bahwa KDKMP adalah manifestasi semangat pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Program ini juga dirancang untuk menggali potensi unik di setiap desa, dengan dukungan penuh dari BUMN dan instrumen negara.
“Prinsip utamanya adalah menjawab kebutuhan desa dan menjadi motor penggerak demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” tandas Bupati.
Melalui KDKMP, potensi lokal desa diharapkan dapat terorganisir lebih baik untuk dipromosikan, sekaligus membuka peluang bisnis yang lebih luas melalui perluasan jaringan. KDKMP, yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo, bertujuan mengikis disparitas kesejahteraan di seluruh pelosok Indonesia.
“Saya berharap KDKMP dapat merumuskan konsep yang matang dan detail. Saya menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, serta pelaksanaan yang prima guna meraih kepercayaan masyarakat dan mewujudkan kesejahteraan yang dicita-citakan,” tegasnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro, Retno Wulandari, menjelaskan bahwa KDKMP di Bojonegoro kini tengah memasuki fase pendirian. Prosesnya meliputi musyawarah desa, penyusunan AD-ART, hingga finalisasi akta notaris dan legalitas. Setiap KDKMP melakukan pemetaan potensi spesifik yang akan menentukan jenis usaha yang dijalankan, mengingat karakteristik antar-KDKMP yang beragam.
“Meski permodalan masih menanti regulasi, persiapan matang, termasuk penyusunan rencana bisnis, harus terus dilakukan,” ujarnya.
Bimtek ini dirancang untuk memberikan pemahaman teknis mendalam mengenai sektor riil yang menjadi ranah koperasi, sejalan dengan misi utama KDKMP: menyejahterakan anggota dan memperkuat fondasi ekonomi masyarakat. Peserta bimtek berasal dari 12 Kecamatan, meliputi Balen, Baureno, Bojonegoro, Bubulan, Dander, Gayam, Gondang, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kedungadem, dan Kepohbaru.
“Bimtek ini krusial untuk membekali KDKMP dengan pemahaman yang komprehensif. Semoga upaya kita ini membawa dampak signifikan bagi Bojonegoro, mewujudkan daerah yang bahagia, makmur, dan membanggakan,” pungkasnya. (Pradah)







