BOJONEGORO (Radarjatim.id) – Suasana khidmat terasa di Desa Ngasreh, Kecamatan Dander, Jumat (17/10/2025). Di bawah langit Bojonegoro yang berawan, Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah memimpin ziarah ke makam leluhur.
Kegiatan ini menandai dimulainya rangkaian acara Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-348. Ziarah ini bukan sekadar tradisi seremonial, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual untuk mengenang jasa para pendahulu.
Dengan pakaian serba putih, Bupati Setyo Wahono didampingi istri, Cantika Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, serta beberapa kepala OPD lingkup Pemkab Bojonegoro, tampak khusyuk memanjatkan doa di setiap makam yang dikunjungi.
Makam Haryo Matahun menjadi tujuan pertama ziarah. Haryo Matahun adalah tokoh penting dalam sejarah pembukaan wilayah Bojonegoro. Suasana hening menyelimuti area makam saat doa-doa dipanjatkan, mengalir bersama hembusan angin.
Perjalanan dilanjutkan ke Makam Adipati Djojonogoro di Desa Mojoranu, Kecamatan Dander, dan diakhiri di Makam Kanjeng Sumantri di Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Bojonegoro.
Bupati Setyo Wahono menyampaikan bahwa peringatan HJB ke-348 ini adalah momentum bagi seluruh masyarakat untuk meneladani semangat para leluhur.
“Sebagai generasi penerus, kita harus mampu meneruskan perjuangan dan semangat para leluhur. Kita impikan Bojonegoro menjadi daerah yang sejahtera, dengan terus berkolaborasi dan bersinergi membangun Bojonegoro lebih baik lagi,” kata Bupati.
Dalam peringatan HJB tahun ini, Bupati juga mengimbau seluruh kepala desa untuk mengadakan tasyakuran bersama warga di desa masing-masing. Tasyakuran serentak ini menjadi ajakan bagi masyarakat untuk ikut memiliki dan mencintai Bojonegoro. Dari desa hingga pusat kota, warga diharapkan menggelar doa bersama dan menyajikan tumpeng sebagai ungkapan syukur.
“Harapannya, masyarakat tidak hanya menikmati hasil pembangunan, tetapi juga turut menjaga dan berkontribusi untuk Kabupaten Bojonegoro,” pungkas Bupati Wahono. (Pradah)







