KEDIRI (RadarJatim.id) — Calon Bupati Kediri, Hanindito Himawan Pramana, menerima masukan dari komunitas BSD (Buruh Sahabat Ditho) terkait beberapa poin mengenai kesejahteraan buruh atau para pekerja yang ada di Kabupaten Kediri.
Hal itu disampaikan oleh masyarakat saat mas Dhito, sapaan akrab Hanindito Himawan Pramana, saat Ngopi Bareng di Padepokan KSPSI Kandangan, Kabupaten Kediri, Senin (21/10/2024). Puluhan pekerja dan buruh nimbrung dalam pertemuan yang berlangsung gayeng ini.
Melihat upah minimum kabupaten (UMK) di kabupaten Kediri yang masih berada di angka Rp 2.400.000, mantan bupati petahana ini mengaku miris. Meskipun berada dari angka itu, masih banyak para pekerja atau karyawan yang hanya menerima gaji lebih rendah di bawahnya, yakni Rp 900.000 per bulan.
“Rencananya pada periode selanjutnya akan kami buka 30.000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya para pemuda yang baru lulus sekolah, dengan harapan untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kediri,” ujar Mas Ditho.
Ada beberapa usulan dari warga untuk UMK yang ada di Kabupaten Kediri agar ditambahkan sebagai komponen gaji. Mengacu pada UMK yang ada di Jombang, Kediri berada di angka Rp 2.700.000, masyarakat minta agar bisa mengimbangi daerah tetangga tersebut.
“Kita lihat simulasi 5 tahun ke depannya. Kalau bisa meningkat, kenapa harus setara,” terangnya.
Terkait beberapa poin yang disampaikan masyarakat, menurut Dhito, masih banyak serikat pekerja dan serikat buruh yang ke depannya harus diselesaikan secara cepat. Ia menegaskan, ke depannya jika dirinya diamanati kembali melanjutkan periode kepemimpinan kedua untuk menjadi bupati Kediri, Mas Ditho tak sungkan-sungkan akan mencabut surat izin berusaha para jika tak menaati aturan yang ada.
“Kenapa harus sungkan. Lha wong saya tidak memiliki kepentingan apa pun di seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Kediri,” tegas calon Bupati Kediri ini. (rul)







