BANYUWANGI, – Tim Sukses (Timses) Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomer urut 1, Yusuf Widyatmoko-KH Muhammad Riza Aziziy merasa puas saat penjabaran dalam acara debat publik yang digelar oleh stasiun televisi.
“Debat ini sangat memuaskan, dan menunjukan jika Mas Yusuf dan Gus Riza menguasai permasalahan Banyuwangi ke depan. Beberapa pernyataan dan argumentasi lawan, berhasil dipatahkan Mas Yusuf dan Gus Riza,” ujar Sahlan, salah satu Timses Yuriz yang nonton bareng di Posko Yuriz.
Sementara itu, H Rudi Santoso, tim yang mengawal Mas Yusuf-Gus Riza ke Surabaya, menegaskan sikap Mas Yusuf yang tidak akan menarik fee proyek setiap proses pembangunan. Para pemborong dan rekanan di Banyuwangi, selama ini resah karena adanya fee proyek.
“Jangan heran apabila melihat hasil pembangunan proyek di Banyuwangi jelek, serta cepat rusak. Alokasi dana untuk pembanguan telah diminta di depan, baik oleh oknum dinas maupun orang dekat penguasa. Sehingga para kontraktor tidak bisa membangun sesuai spek, akibat berkurangnya dana tersebut,” ungkap Rudy.
Sekedar diketahui, Yuriz adalah singkatan dari Yusuf dan Riza. Debat yang disiarkan langsung dari Gedung Dyandra Convention Hall Surabaya, menjadikan para pendukung Mas Yusuf-Gus Riza puas. Bahkan setelah keluar dari ruang siar, para pendukung dan Tim kreatif yang ikut serta dalam acara debat mengiringi dengan sholawat.
“Saya paling senang, saat Mas Yusuf menguraikan konsep pembangunan Pelabuhan Tanjungwangi menjadi perlabuhan International. Bu Ipuk berencana koordinasi dengan Provinsi, tentu terkesan mutar-mutar,” kata Rudy.
“Oleh Mas Yusuf langsung ditegaskan, harus dibangun kawasan Industri lain agar bisa mengirim hasil produksi lewat pelabuhan. Tidak mungkin pelabuhan International itu hanya mengirim kereta api produksi PT. INKA yang mulai produksi tahun depan,” imbuh Rudy menirukan ungkapan Mas Yusuf.
Masalah Event Festival yang disebutkan Ipuk, sebagai media untuk menyatukan SKPD di lingkungan Pemkab Banyuwangi, langsung dibantah oleh Mas Yusuf.
“Saya tahu sendiri, banyak ASN yang tertekan akibat kegiatan itu. Mereka tidak ada waktu untuk keluarga, karena padatnya acara. Ke depan harus di evaluasi, mana yang dilaksanakan ASN mana yang diserahkan ke Event Organize (EO),” kata Mas Yusuf.
Sementara masalah pembangunan dengan keterbatasan anggaran, Gus Riza langsung menjawab, jika pembangunan harus mengacu skala prioritas.
“Keterbatasan dana, harus mengacu pada program prioritas. Terutama pembanguan yang berdampak langsung dengan ‘wong cilik’, bukan lagi proyek mercusar yang kurang mengena,” ujar Gus Riza.
Masalah data base pembangunan yang mengacu ‘Dasa Wisma’, juga menjadi tertawaan tim Yuriz. Mengingat pembangunan Banyuwangi selama ini bukan berdasarkan data base Dasa Wisma, melainkan yang dipakai data keseluruhan dengan berbagai variable.
“Data ‘Dasa Wisma’ yang selalu ter-update lewat aplikasi, bukan rencana program Ipuk ke depan, tetapi sudah dijalankan oleh Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi. Dari keseluruhan debat, Ipuk itu hanya layak menjadi Humas dari capaian Anas suaminya, bukan seorang calon pemimpin yang mempunyai visi maju ke depan,” pungkas Haji Rudi.
Sebagai informasi, nomot urut 1 paslon Yusuf Widyatmoko akan bergandeng dengan KH. Muhammad Riza Aziziy. Mereka diusung Partai PKB, Demokrat, Golkar, PKS, serta Partai Non Parlemen lainnya. (*)







