SURABAYA (RadarJatim.id) – Memasuki masa pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, DPRD Surabaya menjamin proyek Jembatan Joyoboyo tetap berjalan sampai tuntas pada Desember 2020.
Baktiono, Ketua Komisi C DPRD Surabaya menjelaskan, proyek infrastruktur Jembatan Joyoboyo tetap menjadi prioritas Pemkot Surabaya yang dikawal DPRD Surabaya di masa pemulihan pandemi Covid-19 tahun ini.
Dia optimistis, pembangunan Jembatan Joyoboyo tuntas sesuai target pada Desember 2020 mendatang. Pasalnya, untuk proyek ini telah dianggarkan pada anggaran belanja tahun ini dan harus terserap tuntas.
“Untuk sorotan kami yang menjadi prioritas tahun anggaran 2020 yaitu Jembatan Joyoboyo. Kini terus dikerjakan dan targetnya Desember selesai, dan kami minta benar-benar tuntas diselesaikan di tenggat waktu itu,” urai Baktiono kepada RadarJatim.id, Rabu (14/10/2020).
Baktiono juga menegaskan, pada pihak kontraktor yang menggarap proyek ini tak risau atau khawatir terkait dead line. Pasalnya, proyek ini akan terbayar tuntas sesuai MoU, mengingat perubahan anggaran untuk merampungkan proyek ini sudah dilakukan.
“Jangan takut tidak dibayar, karena dalam perubahan anggaran tahun ini sudah kita tetapkan dan tidak akan terlambat pembayarannya,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.
“Untuk Jembatan Joyoboyo ini menggunakan APBD kurang lebih Rp 21 M bisa tuntas semua. Termasuk proyek-proyek lain yang perlu percepatan, kami menginginkan semua anggaran tersebut bisa terserap habis,” imbuhnya.
Proyek percepatan lain yang dimaksud ialah pembangunan box culvert di kawasan Surabaya Barat. Proyek skala besar ini terus menyambung untuk meneruskan proyek dari kawasan box culvert Kali Banyu Urip sampai perbatasan ke laut Kali Lamong.
“Yang akses ini dibutuhkan warga karena di samping untuk penanggulangan banjir, bisa memperlancar lalul-lintas Surabaya Barat ke pusat kota agar tidak terjadi kemacetan,” tambah dia.
Dewan Kesenian Hias Jembatan
Sementara itu, terkait pembangunan Jembatan Joyoboyo, dewan meminta kontraktor bisa menyertakan desain arsitektur jembatan yang menekankan karakter atau ciri khas Kota Surabaya, sehingga berbeda dari jembatan lainnya.
Selain itu, Jembatan Joyoboyo bisa menjadi ikon baru yang terkenal yang nantinya bisa terpadu dengan kawasan Pasar Wonokromo yang direhabilitasi lebih modern dan cantik.
“Ikon Jembatan Suroboyo harus menjadi khas karena sebagai gerbang akses masuk langsung ke Kota Surabaya. Kalau nanti Pasar Wonokromo sudah direhab, begitu bagus pasar apalagi jalan lebar, agar nanti begitu warga lihat foto dan TV bisa mengenal itu jembatan milik Surabaya,” paparnya.
Baktiono mengaku telah mempertemukan pihak kontraktor bersama Dinas PU (DPUBMP) bersama pihak Dewan Kesenian Surabaya (DKS) untuk mempersiapkan detail desain jembatan agar menjadi ciri dan ikon gerbang masuk kota Surabaya yang khas.
“Kita sudah merapatkan, bersama DKS dinas terkait dan kontraktornya untuk mematenkan desain ciri khas yang menggambarkan karakter asli Arek-Arek Surabaya,” pungkasnya. (Phaksy/Red)







