SURABAYA (RadarJatim.id) — Membaca, menulis, dan menghitung (calistung) merupakan tiga pilar utama yang menentukan kesuksesan akademis seorang anak di jenjang Sekolah Dasar (SD). Namun, sering pembelajaran dasar ini terasa monoton dan kurang interaktif pada pembelajaran siswa kelas awal.
SDN Ngagelrejo 1/396 Surabaya menyadari adanya tantangan beberapa siswa yang menunjukkan kesulitan dalam memahami konsep dasar yang berpotensi menghambat kemajuan mereka pada mata pelajaran lain.
Oleh karena itu, sekolah ini mengambil langkah proaktif untuk merancang program calistung yang inovatif, menyenangkan, dan efektif, agar setiap anak mendapatkan fondasi yang kuat tanpa merasa tertekan. Program Calistung di SDN Ngagelrejo 1/396 dirancang dengan filosofi “Belajar Sambil Bermain, Bermain Sambil Belajar”.
Kepala SDN Ngagelrejo 1/396, Moch. Ali Fuad, SPd, mengungkapkan, bahwa kebijakan kepala sekolah sebelumnya yang baik akan terus dijaga dan diteruskan. Sementara kebijakan baru dan belum ada akan diadakembangkan sebagai wujud penerapan kepemimpinan di sekolah ini.
Dikatakan, sekolah yang dipimpinnya melakukan pemetaan awal dan membagi siswa ke dalam kelompok kecil berdasarkan kemampuan mereka. Bagi yang masih kesulitan, disiapkan sesi pendampingan atau bimbingan khusus.
“Pendekatan yang lebih personal ini memastikan tidak ada siswa yang tertinggal di awal,” ujar Moch. Ali di Surabaya, Jumat (10/10/2025).
Implementasi program Calistung di sekolah ini, lanjutnya, sejalan dengan Teori Path-Goal. Dalam teori ini, kepala kekolah secara adaptif menerapkan berbagai gaya kepemimpinan, seperti kepemimpinan direktif, suportif, partisipatif, atau berorientasi prestasi untuk memastikan keberhasilan. Tugas utama kepemimpinan adalah memperjelas jalur antara upaya guru dan pencapaian tujuan calistung, memitigasi kendala situasional, dan memastikan, bahwa kinerja terhubung langsung dengan hasil positif program.
Menurutnya, dengan menciptakan integrasi yang kuat, calistung di SDN Ngagelrejo 1/396 Surabaya berhasil membuat siswa menjadi lebih percaya diri dan cepat tanggap saat menerima pelajaran di kelas, bahkan pelajaran yang sulit sekalipun. Intinya, program ini berhasil menghilangkan kesulitan membaca dan berhitung sejak awal, sehingga semua siswa kini siap untuk belajar lebih banyak lagi di tahun-tahun ajaran berikutnya.
Ia memastikan, program di SDN Ngagelrejo 1/396 Surabaya membuktikan, bahwa pembelajaran calistung tidak harus menjadi beban melainkan bisa menjadi jembatan yang menyenangkan menuju dunia ilmu pengetahuan, asalkan diterapkan dengan metode yang tepat dan didukung oleh teori belajar yang kuat. Sekolah ini menjadi contoh inspiratif bagaimana inovasi pendidikan mampu mencetak generasi muda Surabaya yang cerdas dan siap menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Program calistung di SDN Ngagelrejo `/396 Surabaya ini berfokus pada pendekatan bertahap yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa (diferensiasi).
A. Membaca: Petualangan Kata Bergambar
Aktivitas yang dilakukan, menggunakan buku bergambar interaktif dan kartu kata (flashcard) dengan tema lokal Surabaya, misalnya, ikon Suro-Boyo, dan makanan khas untuk memicu minat.
Fokusnya, merupakan transisi dari pengenalan huruf/bunyi ke perpaduan suku kata, dan akhirnya membaca kalimat sederhana dengan pemahaman.
B. Menulis: Jejak Jari Kreatif
Aktivitasnya berupa latihan motorik halus melalui kegiatan menjiplak, mewarnai, dan membentuk huruf dengan plastisin sebelum beralih ke pensil. Sementara fokusnya: membangun kekuatan otot tangan dan koordinasi mata, tangan, serta mengenalkan format penulisan yang benar secara bertahap.
C. Menghitung: Matematika Konkret
Aktivitas dalam tahap ini menggunakan benda-benda konkret, seperti kancing, stik es krim, atau mainan dalam kegiatan penjumlahan dan pengurangan. Permainan tradisional seperti Congklak Angka juga diadaptasi di dalamnya. Adapun fokus dalam program ini adalah memahami konsep numerasi dan nilai tempat, bukan sekadar menghafal angka. (rj2)
Kontributor: Sherly Nirwanda Fadillah







