TAIWAN (RadarJatim.id) — Guna mewujudkan tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) 4 tentang Pendidikan Berkualitas, sebuah program pengabdian masyarakat yang berjudul ‘Pemberdayaan Diaspora Indonesia dalam Penggunaan Gadget Anak’ telah diluncurkan, pada (28/4/2025) di PRIM (Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah) Taiwan Selatan.
Program ini diusung oleh tim dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, dengan dosen pengusul Ribangun Bamban Jakaria bersama anggota Effy Wardati Maryam dan Yunianita Rahmawati.
Sekaligus melibatkan mitra lokal, PRIM Taiwan Selatan, sebagai tempat pelaksanaan kegiatan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat diaspora Indonesia di Taiwan Selatan, khususnya para orang tua dan anak, dalam penggunaan gadget yang lebih produktif dan edukatif.
Program ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada orang tua tentang cara-cara yang tepat untuk mengelola penggunaan gadget anak, agar lebih bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan psikologis anak-anak mereka.
Ribangun Bamban Jakaria, ST., MM, sebagai dosen pengusul, menjelaskan bahwa pengaruh gadget terhadap perkembangan anak sangat besar, baik positif maupun negatif. “Melalui pemberdayaan ini, kami ingin memastikan bahwa penggunaan gadget anak-anak diaspora Indonesia dapat diarahkan untuk kegiatan yang bermanfaat, terutama dalam mendukung proses belajar mereka, sehingga bisa mendekatkan mereka pada tujuan SDGs 4,” jelas Ribangun.
Program ini terdiri dari serangkaian pelatihan dan workshop yang melibatkan para orang tua dan pengasuh anak, dengan materi tentang penggunaan gadget yang aman, efektif, dan mendukung pendidikan.
“Selain itu, program ini juga memberikan pemahaman tentang potensi risiko dari penggunaan gadget yang tidak terkontrol, dan memberikan solusi alternatif untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak-anak,” terangnya.
Effy Wardati Maryam dan Yunianita Rahmawati, selaku anggota tim, menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi yang solid, antara masyarakat diaspora Indonesia di Taiwan dan mitra lokal, PRIM Taiwan Selatan.
“Kami berharap program ini tidak hanya memberikan dampak langsung bagi para orang tua dan anak, tetapi juga menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya peran teknologi dalam pendidikan anak-anak,” harap Effy.
Ia katakan kalau Mitra program, PRIM Taiwan Selatan, menyambut baik kegiatan ini, dan berharap dapat mendukung lebih banyak inisiatif serupa di masa depan untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak Indonesia di luar negeri.
“Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian SDGs 4, khususnya dalam memastikan pendidikan yang inklusif, setara, dan berkualitas bagi semua anak, di mana pun mereka berada,” pungkas Effy.(mad)







