NGANJUK (RadarJatim.id) — DPRD Kabupaten Nganjuk menggelar rapat paripurna terkait penjelasan Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Penataan dan Pemberdayaan’ Pedagang Kaki Lima (PKL), Rabu (8/2/2023). penyampaian bupati nganjuk terhadap Raperda berkaitan lahan pertanian memperkuat ketahanan pangan di kabupaten nganjuk.
Rapat paripurna DPRD dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Jianto, SH. Hadir dalam rapat paripurna itu, Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, seluruh anggota DPRD kabupaten Nganjuk, OPD Nganjuk, juga para asisten di jajaran Pemda Nganjuk.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Marhaen Djumadi menyampaikan berkaitan pengelolaan lahan pertanian di Kabupaten Nganjuk berkelanjutan, termasuk tren anjloknya hasil lahan pertanian di kabupaten nganjuk. Ketimpangan sistem kepemilikan dan penggunaan lahan pertanian banyak memicu permasalahan yang mengikutinya.
“Dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian berkelanjutan mesti dilakukan secara sistematis dan berjenjang. Ini butuh perhatian khusus semua pihak dan bentuk peran kebijakan pemerintah daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, butuhnya perhatian khusus untuk melindungi lahan pertanian secara berkelanjutan untuk menjadikan ketersedian lahan pertanian guna mewujudkan kemandirian ketahanan pangan di Kabupaten Nganjuk.
Ia berharap, bagaimana pihaknya bisa memanfaatkan lahan pertanian dan lahan wilayah hutan yang ada program ketahanan pangan berkelanjutan lebih efektif’ efisien yang sesuai tata ruang Kabupaten Nganjuk.
“29-30% dari sektor pertanian harus kita lindungi bersama,” tandasnya.
Semenrara Ketua DPRD Tatit Heru Tjahyono menyampaikan, membahas PKL di Nganjuk juga terkait lahan pertanian dan lahan-lahan mana yang tidak diperbolehkan untuk industri garus jelas.
“Kawasan yang ijo yang benar-benar ijo harus jelas Jangan ijo dibilang merah. Harus kita kawal bersama-sama,” ucapnya.
Ia berharap, industri di Nganjuk jangan sampai menganggu lahan pertanian yang potensi penghasil pangan. “Teknisnya kita akan rembuk bersama tanpa mengurangi investasi yang masuk, tetapi tetap kita melindungi lahan pertanian yang ijo,” pungkasnya. (fik)







