Selain bermitra dengan INOVASI (Inovasi Untuk Sekolah Anak Indonesia) Kemintraan Australia Indonesia, Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo juga sudah bermitra dengan 882 Lembaga Pendidikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Dr. H. Ng Tirto Adi, M.Pd dalam acara Forum Diskusi dan Pameran Virtual ‘Kemitraan Untuk Pembelajaran #4’ dalam konteks kemitraan yang difasilitasi oleh INOVASI, pada (15-16/6/2022) di Hotel Sutasoma Jakarta.
Tirto Adi mengaku selalu menerima tawaran untuk bermitra selama untuk kemaslahatan anak-anak, untuk baikan siswa pasti saya terima. Setela diterima, baru lapor pimpinan, dalam hal ini adalah Bupati Sidoarjo. Hingga sekarang untuk membangun mitra cukup banyak, tidak hanya dengan INOVASI sebagai penguatan literasi yang didalamnya ada Fakultas Ilmu Budaya Unair, sebagai penguatan karakter, tetapi juga lembaga mitra yang lain.
Lanjutnya, terkait dengan implementasi kurikulum belajar merdeka, awalnya Sidoarjo ini ditetapkan sebagai sekolah penggerak sekitar 78 lembaga pendidikan saja. Atau 5 % dari 1.515 lembaga TK, SD dan SMP. Selanjutnya kami lakukan akselerasi atau percepatan. Kebetulan kami ditugaskan untuk mengikuti Diklat Pim II yang didalamnya harus membuat proyek perubahan. “Momentumnya tepat, oleh karena itu kami lakukan akselerasi implementasi kurikulum merdeka ini, hingga sekarang sudah tercatat 882 bermitra, dari 5 % menjadi 68 %,” jelasnya.
Ia katakana, intinya kami melakukan sosialisasi, selanjutnya kami lakukan penguatan, kami lakukan desiminasi, seluruh kelompok kerja kami gerakkan. Mulai dari kelompok kerja di jenjang TK ada IGTK, kelompok kerja di jenjang SD ada KKG ada K3S juga kelompok kerja di jenjang SMP ada MGMP dan MKKS.
Selain itu juga membentuk tim efektif, yang berasal dari pejabat structural, fungsional di lingkungan dinas pendidikan, juga ada tim akselerasi. Yang kami libatkan dari komponen-komponen kerja tersebut.
Sehingga dalam peringatan Hardiknas 2022, sekolah yang ditetapkan untuk mengimplementasikan kirikulum merdeka sudah dideklarasikan di alun-alun dan secara simbolis SKnya diserahkan langsung oleh Bupati Sidoarjo kepada sekolah yang bersangkutan. “Kami tidak henti-hentinya turun bersama mereka, mendampingi mereka untuk penguatan karakter, penguatan kompetensi, dan penguatan literasi,” terangnya.
Sidoarjo setelah membangun kemitraan, termasu dengan INOVASI kami selalu melakukan evaluasi, rata-rata hasil kemitraan itu adalah bagus, karena bagus kami yakinkan kepada Legislatif untuk memberikan support, diantaranya memberikan anggaran untuk penguatan. Termasuk dengan INOVASI nanti, yakni untuk penguatan karaker, makanya kita sekarang ini mulai berproses menggelar FLS (Festival Literasi Sidoarjo) kami rancang untuk menstimulasi, mengakselerasi beberapa murid dan guru itu bisa gemar membaca dan gemar menulis.
Setiap sekolah mengirimkan 50 siswa didampingi satu guru untuk menulis sebuah buku dengan tema apa saja, tema yang ditulis adalah kearifan lokal Sidoarjo (local wisdom), kami punya cagar budaya, kami juga punya banyak kearifan-kearifan lokal sudak kami inventaris, kami brigdonw ke kecamatan, kami buat edaran ke seluruh sekolah untuk ditulis.
Nanti awardingnya tanggal 8 September 2022 akan 284 judul buku yang akan ditulis oleh anak-anak Sidoarjo. “Itulah ikhtiar kita untuk menguatkan literasi, untuk menguatkan karakter sehingga nanti dengan kita membangun kemitraan ini tidak putus setelah selesai kegiatannya, tapi ada keberlanjutannya,” pungkas Pak Tirto_sapaan akrabnya.(mad)
