SIDOARJO (Radarjatim.id)-Antisipasi kerusakan buku-buku penting dari serangan rayap dan kutu buku. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sidoarjo melakukan Fumigasi, yakni teknis pengendalian hama dengan penggunaan pestisida yang berbentuk gas atau asap terhadap 139.635 buku-buku koleksinya.
Hal tersebut dilakukan agar buku-buku yang sangat berharga, untuk menambah pengetahuan dan menggali segudang informasi tersebut tidak rusak. “Fumigasi ini sebenarnya kalau sesuai standar bisa dilakukan setahun sekali, bila urgent bisa enam bulan sekali tergantung kondisional,” terang Kepala Dinas Perpustaan dan Arsip Sidoarjo Ridho Prasetyo S STP MAP usai memantau kegiatan fumigasi, pada Selasa (23/11/2021) siang.
Menurutnya, Fumigasi ini terus dilakukan secara rutin karena buku-buku tersebut memang harus dirawat dengan baik. Banyak buku penting yang harus diselamatkan, termasuk buku kuno karya Presiden RI Soekarno. Diantaranya Sarinah, Revolusi Belum Selesai dan yang lainnya. “Jadi Fumigasi ini juga untuk mengatasi munculnya rayap dan kutu buku di rak-rak. Bahkan buku baru dari pengadaan dan sumbangan itu tidak langsung di pajang, harus dikelola dulu, dan memerlukan waktu lama juga. Makanya kalau tidak di fumigasi bisa rusak,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengolahan Pelayanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan M Basori Alwi S Sos MA menambahkan dengan adanya Fumigasi ini untuk sementara waktu untuk tempat baca ditutup. Sedang untuk bidang-bidang lain masih buka seperti biasa. Proses Fumigasi ini akan berakhir pada Jumat (26/11) nanti, namun tidak langsung buka untuk umum, tetapi masih proses menghilangkan asap Fumigasi. Untuk buka seperti biasa dalam batas PPKM pada Senin (29/11/2021) mendatang,” tambahnya.
“Bagi masyarakat yang ingin membaca buku, atau yang sudah menjadi anggota jika sangat membutuhkan buku bisa menggunakan fasilitas e book atau memanfaatkan Torpin (Motor Pintar) yang terus keliling, termasuk juga mobil keliling,” ujar Basori. (AS)







