SIDOARJO (RadarJatim.id) – Banjir yang menggenangi 3 desa di Kecamatan Tanggulangin, yaitu Desa Kedungbanteng, Banjarpanji dan Banjarasri mulai surut setelah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) Kabupaten Sidoarjo menyebar 26 pompa portable di titik-titik genangan.
Ketiga desa tersebut sempat mengalami banjir setelah hujan deras terjadi selama 3 jam pada Senin (13/01/2024) kemarin. Pada Selasa (14/01/2024) pagi, banjir masih tampak menggenangi rumah-rumah warga, sekolah, fasilitas-fasilitas umum dan jalan raya.
Sabino Mariano, Camat Tanggulangin mengatakan bahwa banjir yang sering terjadi di 3 desa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu curah hujan, daya tampung sungai Gedangrowo dan Kedungpeluk serta pasang surut air laut, Sabtu (20/01/2024).
“Semakin deras hujan, kemungkinan terjadinya genangan semakin besar. Namun, biasanya genangan akibat hujan ini lebih cepat surut,” katanya.
Daya tampung Sungai Gedangrowo dan Sungai Kedungpeluk juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di 3 desa tersebut. Jika kedua sungai sudah penuh dan tidak mampu menampung debit air, maka air sungai akan meluap.
Begitu juga saat air laut pasang, maka permukaan sungai akan naik dan meluap ke permukiman warga. Meskipun di sedot dengan pompa air, namun hasilnya tidak akan maksimal. Karena, permukaan sungai hampir sama dengan permukaan air laut.
”Kalau pas hujan deras, air kiriman datang dan laut pasang, ya bisa dibayangkan kondisinya,” jelasnya.

Ada rumah pompa yang disiapkan di Desa Kedungbanteng, namun sifatnya fungsional sesuai dengan kondisi saat itu. Jika dioperasionalkan penuh, sering ada komplain dari dari desa-desa di wilayah Kecamatan Candi.
Sebab, setelah genangan air di Desa Kedungbanteng disedot dengan pompa dan dibuang ke sungai, air justru menggenangi desa-desa yang di wilayah Candi sebelah. Termasuk, bila air laut sedang pasang dan permukaan tinggi, pompa tidak akan bekerja maksimal.
”Sejauh ini, pompa itu tetap beroperasi secara fungsional,” terang Camat Sabino.
Diungkapkan oleh Sabino Mariano bahwa tim pompa yang dipimpin Wahib Achmadi, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Drainase Dinas PU BMSDA Sidoarjo bekerja keras untuk mengatasi banjir di kawasan Desa Kedungbanteng dan sekitarnya dengan mengoperasikan 26 unit pompa air, baik pompa mobile, blower dan alkon.
Puluhan pompa itu di sebar ke wilayah sekitar Dam Kedungpeluk, Desa Kedungbanteng, Desa Banjarasri, Desa Banjarpanji dan Desa Penatarsewu oleh Tim Pompa dari Dinas PU BM SDA Sidoarjo yang di bantu Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungbanteng, Banjarpanji, Banjarasri serta Forkompimka Tanggulangin.
”Alhamdulillah sekarang sudah surut,” pungkasnya. (mams)







