SURABAYA (RadarJatim.id) — Di tengah perubahan sosial yang kian kompleks, Polri tidak hanya dituntut menjadi penegak hukum, tetapi juga sebagai agen transformasi sosial yang mampu menghadirkan wajah humanis, solutif, dan berintegritas. Kepemimpinan Polri masa kini menuntut visi yang kuat, kepekaan sosial, serta komitmen untuk menghadirkan pelayanan publik yang berpihak pada kelompok rentan.
Sosok Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Dr Luthfie Sulistiawan, SIK, MH, MSi, menjadi representasi nyata dari spirit pembaruan tersebut. Dengan gaya kepemimpinan yang tegas namun empatik, ia dikenal memiliki komitmen besar terhadap isu sosial, terutama terkait anak jalanan, anak putus sekolah, serta anak-anak yang tidak memiliki dokumen kependudukan (KK).
Atas dedikasi dan keberpihakan sosialnya itu, Kombes Pol Luthfie dianugerahi penghargaan “Most Integrity and Social Awareness Leader 2025” Pusat Kajian Tokoh-Tokoh Nusantara (PUSKAT). Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Direktur PUSKAT, Prof H Mohammad Kurjum, MAg, dalam acara yang digelar di Aula Mapolrestabes Surabaya, Jumat (14/11/2025).
Dalam sambutannya, Prof Kurjum menegaskan, bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada para tokoh yang menampilkan integritas, keteladanan, serta kontribusi nyata dalam menciptakan perubahan sosial.
“Kami melihat Kombes Pol Luthfie Sulistiawan sebagai pemimpin yang tidak hanya menjalankan tugas formal, tetapi juga hadir sebagai jembatan harapan bagi mereka yang termarginalkan terutama anak-anak jalanan dan anak-anak tanpa akses pendidikan,” ujarnya.
Menurut Prof Kurjum, secara konsisten PUSKAT memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh inspiratif setiap tiga bulan sekali, sebagai bagian dari upaya menumbuhkan budaya kepemimpinan yang bermakna di Indonesia.
“Integritas beliau terlihat dari keberpihakannya kepada anak-anak yang tidak memiliki KK dan rentan terabaikan. Kepedulian sosial seperti inilah yang dibutuhkan bangsa hari ini,” tambahnya.
Sejak memimpin Polrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie aktif menginisiasi berbagai program sosial, mulai dari pendampingan anak jalanan, fasilitasi pendidikan bagi anak putus sekolah, bantuan pembuatan identitas kependudukan, hingga advokasi perlindungan anak. Program tersebut berjalan melalui sinergi Polri, pemerintah daerah, dan komunitas masyarakat.
Menanggapi penghargaan yang diterimanya, Kombes Pol Luthfie menyampaikan rasa syukur sekaligus menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif seluruh jajaran Polrestabes Surabaya.
“Penghargaan ini bukan semata-mata untuk saya, tetapi untuk seluruh anggota yang telah bekerja dengan hati, mendampingi saudara-saudara kita yang membutuhkan perhatian. Terutama anak-anak yang selama ini hidup dalam keterbatasan,” ungkap Pakar Pendidikan Mental yang juga calon Rektor UINSA Surabaya periode 2026-2030 ini.
Prof Kurjum menekankan, Polri perlu terus memperkuat pendekatan humanis dan responsif dalam setiap lini pelayanan. Hal itu, agar kehadiran Polri semakin dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ia menutup sambutannya dengan menyatakan, bahwa figur seperti Kombes Pol Luthfie adalah representasi dari wajah baru Polri yang modern, inklusif, dan berkarakter pelayanan
“PUSKAT memberikan penghargaan bukan karena jabatan, tetapi karena keteladanan. Dan, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan adalah sosok pemimpin yang memberikan harapan, khususnya bagi anak-anak yang selama ini kurang diperhatikan negara,” pungkasnya.
Melalui penghargaan ini, PUSKAT berharap nilai-nilai kepemimpinan yang berintegritas dan berorientasi pada kepedulian sosial dapat terus menginspirasi pemimpin lainnya, serta memperkuat peran Polri sebagai penjaga keamanan sekaligus pengayom masyarakat. (har)





