KEDIRI (RadarJatim.id) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, Jawa Timur menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas 25 Keterampilan Kader Kesehatan yang dilaksanakan di aula Kantor Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 10 hingga 12 November 2025, dan diikuti oleh puluhan kader kesehatan dari berbagai kelurahan di wilayah tersebut.
Kepala Kelurahan Pojok, Komardiyanto, SAP, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang diinisiasi oleh Dinkes Kota Kediri ini. Ia menilai, pelatihan semacam ini sangat penting untuk memperkuat peran kader kesehatan di tengah masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dari Dinas Kesehatan. Dengan adanya pelatihan ini, para kader diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta meningkatkan kompetensi dalam menangani berbagai permasalahan sosial maupun kesehatan di masyarakat,” ujarnya, Selasa (11/2025).
Menurut Komardiyanto, tantangan di lapangan yang dihadapi kader kesehatan cukup kompleks, mulai dari isu kesehatan lingkungan, penyakit menular, hingga masalah gizi dan stunting. Oleh karena itu, ia berharap setelah mengikuti pelatihan ini para kader bisa menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di tingkat kelurahan.
Sementara itu, Emy Widyastuti, Subkoordinator Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes Kota Kediri, menjelaskan, kegiatan peningkatan kapasitas ini merupakan bagian dari program besar pembinaan kader kesehatan se-Kota Kediri.
“Total ada sekitar 3.343 kader kesehatan di Kota Kediri. Dari jumlah tersebut, 2.271 kader belum mendapatkan pelatihan kompetensi, sehingga kami berupaya memfasilitasi pelatihan secara bertahap dengan menghadirkan fasilitator dari tingkat provinsi,” terangnya.
Lebih lanjut Emy menambahkan, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada kemampuan medis dasar, tetapi juga keterampilan komunikasi efektif dengan masyarakat. Keterampilan ini penting agar kader mampu menyampaikan pesan-pesan kesehatan secara persuasif dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap program-program pemerintah di bidang kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Meriana Chandra Kurniasari, fasilitator dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, hadir sebagai narasumber utama. Ia membawakan materi bertema “Komunikasi Antarpribadi”, yang menekankan pentingnya kemampuan berinteraksi, memahami diri, dan membentuk identitas melalui komunikasi dengan orang lain. Materi ini diharapkan dapat membantu kader menjadi komunikator yang baik saat berhadapan langsung dengan masyarakat.

Emy Widyastuti (kiri, berkaca mata), Sub Koordinator Promkes dan Ririn, Tim Promkes Dinkes Kota Kediri.
Kegiatan pelatihan diikuti oleh kader dari beberapa kelurahan di Kecamatan Mojoroto, di antaranya Kelurahan Sukorame (20 kader), Kelurahan Mojoroto (26 kader), Kelurahan Bujel (19 kader), Kelurahan Bandar Lor (18 kader), dan Kelurahan Pojok (19 kader) sebagai tuan rumah kegiatan. Seluruh peserta nampak antusias mengikuti sesi materi dan diskusi yang berlangsung interaktif.
Peran Kader
Peran kader kesehatan di tingkat kelurahan memang sangat vital. Mereka merupakan perpanjangan tangan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat. Tugas-tugas mereka mencakup berbagai aspek, mulai dari membantu kegiatan Posyandu, mendata ibu hamil dan balita, memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), hingga menggerakkan warga menjaga kebersihan lingkungan melalui kegiatan gotong royong.
Selain itu, kader juga berperan penting dalam mendukung program imunisasi, distribusi vitamin A, serta pengawasan terhadap penyakit menular seperti TBC, hipertensi, dan diabetes. Mereka juga menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan petugas Puskesmas, menyampaikan aspirasi, keluhan, maupun kebutuhan warga terkait pelayanan kesehatan.
Melalui kegiatan peningkatan kapasitas ini, Dinas Kesehatan Kota Kediri berharap para kader dapat menjadi ujung tombak kesehatan masyarakat yang tangguh, profesional, dan responsif terhadap berbagai tantangan di lapangan.
“Kader adalah mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, dan berdaya. Dengan penguatan kapasitas seperti ini, kami ingin memastikan bahwa pelayanan kesehatan di tingkat dasar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga,” pungkas Emy Widyastuti.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta menyampaikan komitmennya untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di lingkungan masing-masing. Dengan semangat Salam Sehat untuk Semua, para kader bertekad mendukung penuh program kesehatan nasional, termasuk pencegahan stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di seluruh siklus kehidupan. (*/bar)







