SIDOARJO (Radar Jatim.id) Dirjen Vokasi Kemendikbud Ristek RI Wikan Sakarinto, ST, M.Sc, Ph.D memberikan apresiasi yang luar biasa kepada SMK Krian 2 Sidoarjo. Karena program-programnya sudah dijalankan dengan baik dan benar.
Prestasinya juga luar biasa, bahkan prestasi kepala sekolahnya dalam Anugerah CEO (Chief Executive Officer) 2021, dari 6 kategori yang ada, Kepala SMK Krian 2 Sidoarjo ini bisa meraih dua gelar sekaligus, yakni Unggul dan Cakap Digital. ‘Untuk program ‘PBL (Project Based Learning) juga sudah dijalankan dengan baik, bahkan sudah 100 persen siswanya yang mengelola’.
Itulah apresiasi yang diberikan Dirjen Vokasi Kemendikbud Ristek RI Wikan Sakarinto, dalam Launching Gedung Workshop Pusat Keunggulan SMK Krian 2 Sidoarjo, pada (4/1/2022) tadi pagi.

“Kalau SMK semuanya sudah seperti SMK Krian 2 Sidoarjo, saya sudah tidak capek-capek lagi untuk menjelas, karena semuanya sudah dijalankan dengan baik dan benar,” ungkap Wikan Sakarinto yang disambut aplaus para undangan yang hadir dari beberapa kepala SMK yang ada di Sidoarjo.
Jadi perlu diketahui, banyak SMK-SMK yang sudah menjalan project based learning, tetapi yang mengelola, top manajemennya masih guru, yang mencari project kepala sekolah dan gurunya, yang mencari market juga kepala sekolah dan gurunya. “Kalau di SMK Krian 2 ini, mulai yang promosi, atau yang semuanya sudah dikelola oleh siswanya. Termasuk juga entrepreneurship juga sudah jalan. Jadi saya sudah tidak memberikan contoh lagi, contohlah SMK Krian 2 Sidoarjo,” ujar Pak Wikan_sapaan akrabnya.
Wikan Sakarinto juga menegaskan kalau kepala SMK itu juga harus pinter komunikasi untuk mendukung program-program tersebut, sehingga mewujudkan reputasi. Jadi reputasi itu prestasi kali komunikasi.

Makanya jadi kepala SMK itu harus pinter komunikasi, diantaranya setiap ada prestasi atau program kegiatan yang bagus selalu dimediakan, sosmed, koran, online, tv dan yang lain. “Percuma saja kalau prestasi dan kegiatannya segunung, tetapi masyarakat tidak tahu atau tidak dimediakan sama saja nol, karena ini fungsi perkalian. Atau sebaliknya prestasi tidak ada, tetapi komunikasi terus, itu sama juga bohong,” tandas.
“Kalau sekolah reputasinya hebat, bukan hanya siswa barunya yang bertambah, karena masyarakatnya lebih yakin akan menyekolahkan anaknya di sini. Tetapi industrinya juga yakin akan masuk, karena reputasi itu sangat powerful. Dari situlah perlunya publikasi,” tegas Wikan Sakarinto.(aim)







