KEDIRI (RadarJatim.id) — Seorang pegiat literasi asal Kediri berinisial FZ, ditangkap oleh Polres Kediri Kota di rumahnya pada Minggu (21/9/2025) malam kemarin. FZ yang masih kelas 3 SMA disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan KM, warga Jombang yang dituduh terlibat dalam kerusuhan di Bandung beberapa waktu lalu
Dalam operasi itu, polisi tidak hanya mengamankan FZ, tetapi juga menyita tiga buku, satu unit laptop, dan sebuah ponsel.
Kuasa hukum FZ dari LBH Muhammadiyah Nganjuk, Anang Hartoto, mengonfirmasi penangkapan tersebut. Ia membenarkan, bahwa kliennya yang seorang pegiat literasi dan masih pelajar SMA berinisial FZ itu, saat ini masih berada di Polres Kediri Kota. Diketahui, ibu FZ merupakan warga Muhammadiyah yang aktif di Nganjuk. Karenanya, alasan anarko yang dituduhkan polisi kepada FZ, kata Anang Hartoto, hal itu dinilai berlebihan.
“Apalagi FZ tidak terlibat dalam aksi atau tindakan kerusuhan,” ucapnya, Rabu (24/9/2025).
Saat menjalani pemeriksaan di Polres Kediri Kota, FZ diketahui didampingi ibu dan kakak kandungnya.
Sikap senada juga diungkapkan para pegiat literasi dan komunitas masyarakat sipil di Kediri. Mereka menyayangkan penangkapan yang dilakukan polisi terhadap FZ dan penyitaan buku-bukunya. Pernyataan itu diperkuat oleh keberatan dari kalangan pegiat literasi dan masyarakat sipil, yang menilai langkah aparat itu berlebihan.
“Buku tidak seharusnya ikut disita, karena itu sama dengan mengurung pemikiran,” tutur Kiki, pegiat literasi Kediri.
Ia juga menaruh perhatian pada masa depan FZ yang kini terancam lantaran harus berurusan dengan hukum. Kiki menilai, FZ yang masih duduk di bangku sekolah, kelas 3 SMA, sedang dalam fase mencari jati diri. Namun dengan adanya kasus ini, FZ harus meninggalkan sekolah untuk menjalani proses pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
“Penangkapan ini menjadi preseden buruk bagi siapa saja yang dekat dengan dunia literasi,” tambahnya.
Di tambah lagi, lanjut Kiki, dikawatirkan seluruh pelajar akan terkena dampak penangkapan oleh pihak kepolisian yang dekat dengan buku. Kiki pun menyerukan solidaritas bagi para pencinta buku agar terus menjaga ruang literasi tetap aman.
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Cipto Dwi Leksana, masih belum bisa dikonfirmasi mengenai penangkapan yang melibatkan pegiat literasi dan keberatan beberapa pihak di wilayah Kediri. (rul)







