SIDOARJO (RadarJatim.id) Pernyataan Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali terkait 15 kecamatan dari 18 kecamatan se Kabupaten Sidoarjo yang terafiliasi dengan paham radikalisme dan adanya bunker senjata dibawah masjid diwilayah Kecamatan Sedati terus menggelinding bagaikan bola salju.
M. Husni Thamrin, Koordinator Persatuan Anak Serdadu (Panser) mendatangi Kepala Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sidoarjo, Mustain Baladan dikantornya yang berada di jalan A. Yani No. 4 Pucang, Rabu (23/02/2022) kemarin sore.
Husni Thamrin mengatakan bahwa dalam pertemuan itu pihaknya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo untuk segera melakukan klarifikasi terkait pernyataan Bupati Ahmad Muhdlor yang sudah membuat masyarakat menjadi resah.
“Harus segara ada klarifikasi dari Pemkab Sidoarjo terkait pernyatan Bupati (Sidoarjo,red) terkait 15 kecamatan yang terafiliasi dengan paham radikalisme, khususnya keberadaan bunker senjata di Sedati,” kata Husni Thamrin, Kamis (24/02/2022).
Diterangkan Husni Thamrin berdasarkan video sambutan Bupati Muhdlor saat pelantikan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (WMC NU) Wonoayu beberapa waktu yang lalu, bahwa adanya paham radikalisme serta bunker senjata berdasarkan hasil kajian dan data yang ia peroleh.
Untuk itu, ia meminta kepada pihak kepolisian untuk segera memanggil serta memeriksa orang atau lembaga yang telah memberikan kajian dan data terkait paham radikalisme karena sudah membuat masyarakat hidup dalam ketakutan semenjak munculnya statement dari Bupati Muhdlor.
“Kalau itu berdasarkan hasil kajian, seyogyanya polisi memanggil orang atau lembaga yang memberikan data tersebut,” terangnya.
Selain mendatangi intansi terkait untuk meminta klarifikasi, pihaknya bersama beberapa orang anggota organisasi masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) akan turun kebawah untuk mengecek langsung keberadaan masjid yang dibawahnya ada bunker senjata.
Hal itu disampaikan oleh Husni Thamrin untuk mengecek langsung kebenaran pernyataan Bupati Muhdlor sehingga ada kejelasan terkait adanya bunker senjata tersebut.
“Secepatnya kami akan turun untuk mengecek langsung keberadaan masjid yang dibawahnya ada bunker penyimpanan senjata,” pungkasnya. (mams)







