SIDOARJO (Radarjatim.id) Siswa-siswa sekolah kejuruan jangan dipandang sebelah mata. Jargon SMK Bisa ini betul-betul terbukti, tidak hanya pandai dalam kompetensinya. Tetapi ada siswi SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo ini sudah bisa mengisi ceramah agama Islam dalam sebuah kegiatan.
Dialah Dwi Ardelina, siswi kelas XII OTKP (Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran) ini sudah piawai berceramah dihadapan ribuan teman-temannya, dan guru-gurunya. Yakni dalam Peringatan Maulud Nabi Muhammad SWA yang diselenggarakan oleh SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo.
Prosesi pembukaannya dilakukan langsung oleh Kepala SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo Ratih Wulansari S.Si M.Pd dengan menghadirkan pencerama utama Ustad Achmad Bagus Maulana, S.Sos atua yang lebih dikenal dengan Gus Maulana, pada Jum’at (7/10/2022) tadi pagi.

Usai ceramah, Dwi Ardelina mengaku dalam mempersiapkan materi ceramah tidak begitu lama, hanya dua hari. Awalnya ada tugas pelajaran agama Islam dalam kelompok kami, dan materinya bahwa Alam ini rahmatan lil Alamin, kebetulan saya kebagian yang menyampaikan materi tersebut. “Akhirnya ada guru yang bilang kalau saya bisa dan layak untuk mengisi acara peringatan Maulud Nabi Muhammad,” ungkapnya.
Dwi Ardelina juga mengaku diberitahu untuk mengisi materi ini dua hari yang lali, dan praktis saya langsung mengumpulkan materi yang diperlukan, yang sesuai dengan kondisi teman-taman. “Pulang dari sekolah langsung buat teks, cari materi sendiri, langsung dihafalkan kata kuncinya saja. Waktu tampil tinggal memolesnya saja,” ungkap Dwi_sapaan akrabnya.
Kalau untuk ceramah atau pidato itu jarang sekali, yang sering saya adalah sebagai qoriah sejak kelas 5 sekolah dasar. Sekarang yang sering ya qiroati dan MC di beberapa kegiatan. “Saya berharap, bisa memberikan motivasi kepada teman-teman. Semua teman-teman saja ajak, dan harus bisa melakukan, yang penting mau dan berani untuk tampil,” ajak Dwi Ardelina yang becita-cita ingin mengembangkan kompetensinya di OTKP.

Sementara itu, Gus Maulana juga mengajak kepada para siswa agar tampil lebih santu dalam berbusana, dalam berpakaian. Khususnya bagi anak-anak perempuan untuk selalu menjaga aurotnya. “Berpakaianlah secara muslimah, yakni selalu menutup aurotnya. Kalau anak-anak perempuan yang sudah remaja, tetapi sering memakai pakian ‘adik-adiknya’ sangat tidak bagus dalam kaidah agama,” ajaknya.
Sebelum mengakiri tausiyahnya, Gus Maulana juga mengajak seluruh siswa, yang jumlahnya sekitar 1.300 siswa untuk bershalawat bersama-sama sambil menyalakan lampu HPnya, yang diayun-ayunkan ke kanan dan ke kiri dengan iringan Al Banjari SMK Sepuluh Nopember. Sehingga alunan shalawat menggema ke seluruh penjuru Aula SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo.(mad)







