BANYUWANGI, – Rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029 telah digelar tiga kali.
Topik utama rapat Raperda RPJMD 2025-2029 yang digeber DPRD Banyuwangi adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi, penurunan angka kemiskinan, penurunan angka pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Gabungan Komisi I dan Komisi IV DPRD Banyuwangi melakukan pembahasan maraton Raperda RPJMD 2025-2029 agar tuntas sesuai target.
“Sudah tiga kali kita melakukan rapat pembahasan Raperda RPJMD, kemarin kita undang hadirkan Satuan Kerja Perangkat Daerah membahas proyeksi pertumbuhan ekonomi,” lontar Marifatul Kamila.
Ketua Gabungan Komisi I dan IV dalam pembahasan Raperda RPJMD 2025-2029 DPRD Banyuwangi ini menambahkan, pihaknya menggelar rapat maraton dalam rangka membahas rancangan produk hukum daerah yang akan menjadi landasan kebijakan pembangunan Banyuwangi lima tahun kedepan.
Marifatul Kamila menegaskan, Pemkab Banyuwangi menargetkan proyeksi pertumbuhan ekonomi diangka 5,5 persen atau hanya naik 0,6 persen setiap tahun.
Sedangkan DPRD Banyuwangi meminta kenaikan pertumbuhan ekonomi rata-rata 0,8 hingga 1 persen setiap tahunnya.
“Proyeksi pertumbuhan ekonomi kita minta naik karena dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang positif biasanya akan berdampak pada peningkatan pendapatan per kapita yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur politisi Golkar.
Pertumbuhan ekonomi yang positif cenderung mengurangi tingkat pengangguran karena terciptanya lapangan kerja baru. Dan dapat menjadi daya tarik bagi investor, baik domestik maupun asing, untuk menanamkan modal di Banyuwangi.
“Setelah proyeksi pertumbuhan ekonomi disepakati, pembahasan selanjutnya adalah bagaimana peran Pemda agar pertumbuhan ekonomi itu bisa tercapai,” lanjutnya.***







