SURABAYA (RadarJatim.id) Lesatan daya elektoral Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak semakin tak tertandingi. Elektabilitas kokoh Khofifah-Emil dinilia sulit terkejar dari Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta di posisi kedua.
“Secara logika statistik gap khofifah-Emil dengan calon lain agak jauh dan relatif sulit dikejar,” kata Pakar Politik Adi Prayitno, Minggu (20/10).
Raihan elektabilitas demikian terekam dalam survei Poltracking Indonesia periode 4-10 Oktober 2024. Tercatat Khofifah-Emil berhasil meraih elektabilitas tertinggi pada Simulasi Surat Suara Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur dengan 67.5 persen.
Khofifah-Emil unggul sangat jauh dari Risma-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans di posisi kedua 24.6 persen. Barulah di posisi paling akhir terdapat pasangan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim hanya mendapat 2.8 persen.
Menurut Adi capaian demikian tidak terlepas dari status Khofifah-Emil yang merupakan kandidat petahana. Sehingga tentu kinerja selama menjabat pemerintahan Jawa Timur mendapat banyak perhatian masyarakat.
“Tren itu tentu karena khofifah-emil petahana dan sepertinya ditopang kerja politik sepanjang masa kampanye pilkada dimulai. Ini yang menjelaskan kenapa naik elektabilitasnya,” ucapnya.
Semisal keberhasilan Khofifah-Emil dalam menekan angka kemiskinan ekstrem di Jatim. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) per Maret 2024 tercatat angka kemiskinan ekstrem di Jatim menjadi 0,66 persen atau sekitar 268 ribu penduduk.
Jumlah tersebut jauh menurun drastis dibanding angka kemiskinan ekstrem pada 2020 lalu. Di mana pada tahun itu angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur masih mencapai 4,40 persen atau sekitar 1,8 juta penduduk.
Penurunan kemiskinan ekstrem di Jatim mencapai 3,74 persen. Angka ini menempatkan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan kemajuan terbesar dalam hal pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia.(RJ/RED)







