SURABAYA (radarjatim.id) – Mendapat nomor wahid, (Nomor urut 1) Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menanggapinya sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas niat melangkah yang baik. Eri menyebut angka satu merupakan simbol Ketuhanan Yang Maha Esa di dalam Pancasila. Itu artinya, semua yang dijalani bersumber dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Karena niatan kami dari awal karena lillahita’ala karena Allah. Bukan hanya untuk mencari kekuasaan, atau kemenangan saja,” urai Eri di hadapan media usai tahap pengundian Nomor urut paslon, di Hotel Singgasana, Kamis (25/9/2020).
Atas perolehan ini, Eri mengaku akan terus berjuang untuk kemaslahan umat dan untuk kesejahteraan rakyat Surabaya. “Karena niatan baik itu, alhamdulillah ditunjukkan sama Allah, kita diberi nomor urut 1,” kata Eri Cahyadi.
Eri mengatakan nomor satu ini membuatnya tambah semangat. Terutama, mencanangkan program-program kerja untuk melayani masyarakat. “Sesuai program yang kami siapkan bersama Pak Armuji, bahwa semua program selalu menomorsatukan masyarakat. Akan kami buka lapangan kerja, pelayanan pendidikan, kesehatan, nah semuanya itu rakyat selalu jadi nomor satu,” ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi saat masa kampanye dimulai. Eri berjanji tidak akan melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) termasuk mematuhi protokol kesehatan.
“Kalau mau konser, kita gelar virtual. Pokoknya apa yang disyaratkan oleh KPU, akan kita ikuti. Hal ini juga sesuai pesan dari Ibu Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, yang harus mematuhi protokol kesehatan,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Terkait program ke depan, Eri menegaskan pihaknya akan terus melakukan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Beberapa di antaranya melanjutkan pembangunan infrastruktur seperti koneksi Surabaya timur, barat, utara dan selatan dengan pembangunan Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB).
“Kita garap program lainnya seperti transportasi masal modern. Dengan infrastruktur terkoneksi, ekonomi bisa bersinergi. Ujungnya tetap kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. (Phaksy/Red)







