SIDOARJO (Radar Jatim.id) – Gelar karya siswa SMP Islam Terpadu Insan Kamil Sekardangan Sidoarjo, dilakukan secara exibitions. Seluruh siswa dan guru bergerak dalam perwujudan program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Hal tersebut setelah pihak sekolah telah menerapkan IKM (Implementasi Kurukulum Merdeka) yang telah dicanang oleh Menteri Pendidikan dan Ristek RI.
Ketua Panitia SMP IT Inka Exibitions, Shinta Dewi Anggraeni, S.Si Gr menjelaskan kalau kegiatan ini merupakan pameran seluruh siswa dengan tema yang kami ambil Gaya Hidup Berkelanjutan. Dengan menguatkan karakter, yang pertama akhlak kepada lingkungan, kedua kreatif dan yang ketiga gotong royong. “Jadi ketiga karakter tersebut masuk dalam tema Gaya Hidup Berkelanjutan,” jelas Shinta Dewi Anggraeni, pada (17/1/2023) siang.

Ia katakan kalau kegiatan ini adalah sangat peduli terhadap lingkungan, juga diangkat dari permasalahan lingkungan. Mulai dari perubahan iklim, adanya bencana, termasuk juga mengenai pencemaran lingkungan yang ada di sekitar kita. “Kemudian anak-anak diminta untuk memberikan solusi, bagaimana caranya mengurai pencemaran lingkungan yang ada di sekitar kita. Mereka masing-masing membuat projek dan diwujudkan produknya. Ada juga yang membuat aksi sesuai dengan passion masing-masing,” katanya.
Ia katakan bahwa anak-anak sebelumnya sudah melakukan aksi. Diantaranya aksi kampanye kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan, juga kampanye hemat air dan hemat listrik. Yakni dengan membuat stiker yang ditempelkan dekat kran dan dekat stopkontak. “Agar mereka melakukan penghematan, minimal di lingkungan sekolah dan di rumahnya masing-masing,” kata Ustadzah Shinta_sapaan akrabnya.
Menurutnya, salah satu produknya berupa dispenser dari botol bekas, pemilahan sampah dari kardus bekas, bahkan sampai pada pembuatan kostum dari koran bekas dan dari tas plastik bekas.
Kegiatan ini selain ada pameran juga ada pelatihan pembuatan sabun dari bahan minyak bekas/jlantah. Juga pelatihan membuat eco enxyme dengan memanfaatkan kulit buah-buahan untuk menjadi pupuk cair dan obat-obatan. “Terakir ada lomba kolase, lomba pidato, lomba story telling, lomba fotografi, cerdas cermat dan lomba jelajah, yang semuanya itu bertema tentang ajakan peduli terhadap lingkungan,” terang.

Jihan salah satu siswi kelas IX mengaku senang saat praktek membuat sabun dari bahan bekas, diantara bahan utamanya adalah minyak bekas/jlantah, yang dicampur dengan soda api, ada juga air termasuk juga ada pewangi.
Ia katanya proses awal pembuatannya adalah air 100 mili liter dicampur soda api 64 gram, selanjutnya diaduk sampai larut, terus didiamkan selama 20 menit selanjutnya dituangkan ke minyak jlantahnya dan diaduk hingga seperti mayonnaise. “Terakhir dimasukkan dalam cetakan. Kami lakukan bersama tim dan senang sekali bisa praktek seperti ini,” jelas Jihan.(mad)







