SIDOARJO (RadarJatim.id) — Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Sejarah tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menjadi pengalaman yang luar biasa bagi tim dari SMK Negeri 2 Buduran, Sidoarjo.
Mereka adalah Avrianty, Avril, dan Devi dari jurusan Akuntansi dengan guru pendamping Serlina Candra Wardina Sari, S.Pd., M.Pd.
Tim yang mengangkat karya berjudul “Si Baca (Sidoarjo Membaca) – Pemanfaatan Website Interaktif Digital untuk Edukasi dan Pelestarian Cerita Rakyat Lokal Kabupaten Sidoarjo berhasil meraih juara 2.
“Dari total 256 tim peserta tingkat SMA/SMK/MA se Jawa Timur, kami bersyukur dapat lolos hingga 5 besar terbaik dan berkesempatan mengikuti tahap Grand Final di Malang, Jawa Timur, pada hari Rabu, 5 November 2025,” ungkap Serlina Candra Wardina Sari, pada (10/11/2025) siang.
“Momen tersebut menjadi pengalaman tak terlupakan karena tidak hanya membawa karya tulis, tetapi juga inovasi digital yang menggabungkan unsur teknologi dan sejarah lokal dengan semangat pelajar muda Sidoarjo,” jelas.
“Tentu kabar baik ini tidak lepas juga dari do’a dan dukungan penuh dari Kepala Sekolah, Ibu Dra. Hj. Mariya Ernawati, M.M, Bapak dan Ibu Wakil Kepala Sekolah, serta seluruh warga besar SMK Negeri 2 Buduran,” katanya.
Menurut Avrianty, perjalanan menuju lomba ini bermula dari ketertarikan terhadap fenomena menurunnya minat generasi muda dalam membaca dan mengenal sejarah lokal.
Dari situlah muncul ide untuk mengemas sejarah dengan cara yang lebih modern, yakni melalui website interaktif digital yang menghadirkan sarana edukatif. “Tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga mendorong pengguna untuk berinteraksi langsung dengan konten sejarah,” jelasnya.
Website “Si Baca” dirancang agar bisa menjadi ruang belajar digital bagi masyarakat Sidoarjo. Terutama pelajar, agar mereka dapat mengenal cerita rakyat dan tokoh-tokoh lokal melalui tampilan menarik. “Juga narasi yang mudah dipahami, dan fitur interaktif yang menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap warisan budaya daerah,” terang Avrianty.
“Dalam proses penelitian, menggunakan pendekatan kualitatif, dengan mengumpulkan data melalui berbagai teknik, seperti studi literatur, observasi, wawancara, dan dokumentasi,” ujar Avril.
“Pada website interaktif yang dikembangkan, mengambil kisah yang sangat menarik, yakni Sarip Tambak Oso,” ungkap Avril.
Awalnya menganggap kisah ini hanyalah legenda atau folklor, namun setelah menelusuri sumber-sumber sejarah dan melakukan wawancara dengan tokoh budaya setempat, kami menemukan bahwa ‘Sarip Tambak Oso’ merupakan sosok historis nyata yang berjuang melawan ketidakadilan di masa kolonial.
Hal inilah yang membuat tim ini semakin yakin untuk menjadikannya sebagai konten utama dalam website “Si Baca,”.
“Dengan harapan agar generasi muda dapat memahami bahwa cerita rakyat tidak hanya mitos, tetapi juga memiliki nilai-nilai sejarah dan moral yang kuat,” harapnya.
Devi juga menambahkan, kalau keberhasilan meraih Juara 2 dalam lomba ini menjadi bukti, bahwa kreativitas dan semangat generasi muda dapat berkontribusi nyata dalam pelestarian sejarah lokal.
Kami sangat bersyukur atas pengalaman berharga ini, yang telah mengajarkan banyak hal, mulai dari riset ilmiah, pengolahan data, penyusunan karya tulis yang sistematis, hingga kemampuan presentasi di hadapan juri profesional.
“Ke depan, dengan harapan ‘Si Baca’ dapat dikembangkan menjadi platform digital yang lebih luas, mencakup berbagai cerita rakyat dari seluruh daerah di Jawa Timur,” harap Devi.
Hasil karya ini semoga dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap sejarah dan budaya daerahnya masing-masing.
“Karena pelestarian warisan budaya tidak hanya dilakukan dengan mengenang masa lalu, tetapi juga dengan menghidupkannya di masa kini melalui inovasi digital ini,” doa mereka.(mad)







