Ngawi (radarjatim.id) Ribuan orang dari berbagai wilayah menghadiri pengajian akbar dilapangan Merdeka Alun-alun Kabupaten Ngawi, Minggu (2/2/2020) malam.
Pengajian akbar yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi diadakan untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) Mafia Sholawat ke 5 tahun 2020 ini.
Mafia Sholawat adalah para jamaah KH. Drs. Muhammad Ali pimpinan Pondok Pesantren Roudotun Ni’mah, Semarang yang dikenal dalam menyebarkan ajaran agama Islam selalu menggelorakan Kebhinekaan melalui sholawat.
Dalam kesempatan itu, KH. Drs. Muhammad Ali atau biasa dipanggil Gus Ali Gondrong menyampaikan agar seluruh umat, terutama para jamaahnya untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan didalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Peliharalah akhlak dan perilaku dengan siapapun dan dimanapun. Apapun suku bangsamu, apapun agamamu, apapun profesimu mari tetap jaga persatuan dan kesatuan kita. Karena NKRI terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya dan agama,” sampainya.
Gus Ali Gondrong juga menyampaikan bahwa bukan hanya agama Islam saja yang mengajarkan untuk saling menghormati, saling menghargai dan saling menjaga kerukunan meski dalam perbedaan.
“Tidak ada satu agamapun didunia ini yang mengajarkan untuk saling membenci dan menyakiti sesama umat,” ucapnya.
Pabung 1 Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad, Kapten Arm Emil Salim yang hadir dalam pengajian akbar bertajuk Kita Galang Keberagaman Dalam Kebhinekaan Demi Tegaknya NKRI itu memberikan apresiasi positif terkait acara tersebut.
“Ini merupakan kegiatan yang sangat positif, mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu, hidup rukun tanpa memandang suku bangsa, ras maupun agama,” ucapnya.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2009 itu mengungkapkan bahwa menanamkan rasa kecintaan terhadap negara yang berBhineka Tunggal Ika sangatlah penting.
“Menanamkan Kebhinekaan kepada masyarakat sangatlah penting, karena Indonesia adalah negara majemuk yang memiliki keberagaman yang tak dimiliki negara lain,” ungkapnya.
Semetara itu, ditempat terpisah Letkol Arm Ronald F Siwabessy Danyonarmed 12/Divif 2 Kostrad menjelaskan bahwa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah kewajiban setiap umat beragama.
“Karena keamanan dan keimanan merupakan dua unsur yang memiliki keterkaitan yang sangat erat,” jelasnya.
Menurut Letkol Arm Ronald F Siwabessy bahwa dengan keimanan setiap umat, maka akan tercipta keamanan yang kuat, karena dengan keamanan yang terjamin akan memberikan rasa aman untuk beribadah sesuai dengan keimanan masing-masing.
“Rasa Cinta Tanah Air harus dimiliki oleh setiap insan, meski saat ini Indonesia
mempunyai berbagai senjata canggih. Namun ada senjata yang lebih canggih, yakni Rasa Cinta Tanah Air itu sendiri,” pungkas orang nomor satu ditubuh Armed 12 ini. (mams/red)





