Oleh DEWI MUSDALIFAH
“Buk, aku menulis naskah film anak anak, judulnya Gemintang.” Irfan Akbar berujar di sela sela nyeruput secangkir kopi.
“Bercerita tentang apa? ” Saya antusias menimpali, menarik.
“Berkisah tentang pencarian bintang di langit Gresik,” jawabnya dengan mata menerawang.
Perbincangan gayeng itu terjadi tiga tahun silam, 2017. Bahkan, naskahnya pernah dibawa pulang untuk kami dialogkan. Saat itu si bungsu Irfan masih kelas 5 SD.
Kemudian naskah itu berhadapan dengan masalah seputar produksi: pembiayaan, tim yang tepat, pemeranan, dan nasib baik. Naskah pun mengendap. Perlahan lalu terjadi pengembangan sampai benar-matang matang.
Moment berharga pun datang. Sebuah peluang dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bekerja sama dengan Salaka.edu dan IFC Network (IFCN) menyelenggarakan Program FESTIF (Fasilitasi Ide Sinema Kreatif) untuk memfasilitasi pembiayaan produksi film pendek berbahasa daerah.
Kesempatan ini diberikan untuk 20 proposal yang dikirimkan oleh komunitas pembuat film (umum). Dan, alhamdulillah, naskah Gemintang dari Gresik Movie lolos kurasi.
Maka, pekerjaan pun dimulai. Dibentuklah tim produksi, mencari talangan dana, proses casting peran sampai hunting lokasi. Semua bahu-membahu. Kami bersyukur mendapat support sangat besar dari mas Heirosay dari Rumah Imaji beserta timnya yang turut berjibaku dengan kami.
Karena harus bekerja dengan anak anak, maka membangun mood dan kesabaran menjadi faktor penting. Post produksi berlangsung dua minggu, dan take syuting berlangsung tiga hari.
Meski dihantui berbagai kendala, terutama hujan di malam hari, proses produksi selesai pada waktunya. Karya lalu kami kirim ke Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Nasib baik mulai bergulir. Panitia bersama Kemenparekraf memilih film Rundag dan Gemintang dijadwalkan untuk diputar dan diskusikan pada 27 November 2020. Sementara 18 film lainnya diagendakan diputar pada 28 November 2020 dalam rangkaian Launching Festif berkolaborasi dengan JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival)
Perhelatan ini digelar tanggal 25-29 November 2020 dengan pemutaran 57 film fitur, 71 film pendek dari 29 negara. Kami berkesempatan berbagi wacana dalam pemutaran dan diskusi film pada 27 November 2020.
Kami tidak tahu nasib baik film ini akan bergulir ke mana lagi. Namun, kami wajib merencanakan masa depannya sebagai bagian dari ihtiar dan doa yang kami panjatkan atas berkah Allah, Sang Maha Kreator Agung.
Kami melebarkan kolaborasi, membangun project bersama dengan berbagai kemungkinan kreativitas yang muncul.
Bernaung di Yayasan Gang Sebelah, semua komponen di dalamnya menjadi satu: gresikmovie.org telah memproduksi filmnya, Onomastika Musik menggarap album sountrack dan video klip, selanjutnya panitia dalam project Gemintang akan mencetak zine, meluncurkan buku gambar, mewarnai, dan bercerita, serta membuat aneka merchandise Gemintang. Inilah kolaborasi dengan para pengkarya, produsen, dan distributor.
Kami membuka peluang kepada semua unsur untuk bergabung bersama kami dalam project ini. Ada yang mengambil peran di tataran usulan ide, asprirasi, juga kerja sama dalam bidang apa pun untuk bersama-sama menghidupkan kreativitas dan pemberdayaan ekonomi kreatif.
Kami adalah sekumpulan embun di pinggir-pinggir daun, menyatu di ujung dan bersiap meluncur di atas air untuk membentuk kumparan gelombang sampai jauh. Bismillah. (*)
*) Penulis adalah pegiat pustaka dan sastra, tinggal di Gresik, Jawa Timur





