Surabaya (radarjatim.id) – Pelaksanaan ibadah haji tahun 2020 sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun biasanya. Sebab tahun ini pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan untuk 10 ribu jemaah saja.
Kebijakan itu pun menjadi pukulan keras bagi umat muslim. Tak terkecuali juga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Melalui akun instagramnya, dia bahkan mengungkapkan rasa prihatinnya atas kejadian langka ini. “Saya pribadi merasa sangat sedih melihat pemandangan ini. Tapi bagaimanapun protokol harus tetap dijalankan,” ujar Khofifah, Kamis (30/7/2020).
Selain membatasi jumlah jemaah, pemerintah Arab Saudi juga tetap berpedoman pada protokol kesehatan Covid-19 dalam pelaksanaan ibadah hai kali ini. Di antaranya tetap menerapkan physical distancing serta penggunaan masker, terutama saat menunaikan tawaf.
Hal ini terlihat seperti dalam video unggahan akun Instagram @hsharifain yang diteruskan oleh Khofifah. Tampak para jemaah haji menjaga jarak saat menunaikan tawaf qudum. Mereka juga terlihat memakai masker saat mengelilingi ka’bah, dan jalannya pun sesuai dengan garis yang ditentukan.
“Labbaik Allahumma labbaik. Lengkap dengan pakaian ihram dan masker, jamaah haji mengelilingi ka’bah dengan mengikuti garis melingkar di pelataran Ka’bah menunaikan tawaf qudum,” ungkap Khofifah.
Pemandangan bersejarah ini lantas saja membuat Khofifah terenyuh. Sehingga, dia pun berpesan kepada semuanya agar tidak putus asa dalam melawan Covid-19 ini.
Bahkan dengan nada optimis, Khofifah menegaskan, jika semua patuh terhadap protokol kesehatan yang ada, maka kemenangan ada di depan mata. “Ayo lur, jaga terus semangat dalam peperangan melawan covid-19 ini. Jangan putus asa. Insya Allah kita menang,” ucapnya.
Perlu diketahui, pembatasan kuota jemaah haji merupakan upaya pemerintah Arab Saudi untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah pandemi global ini. Selain itu, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini pun hanya diikuti oleh jemaah yang berusia produktif, yaitu usia sekitar 20 sampai 50 tahun saja. (lik/yol)







