SIDOARJO (RadarJatim.id) – Dengan mengendarai sepeda motor, H. Damroni Chudlori anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo mendatangi kediaman Abdul Rochim di Desa Kepatihan, Kecamatan Tulangan, Jum’at (22/09/2023).
Kedatangan pria yang akrab disapa Gus Dam itu didampingi oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Kepadangan dr. Anis Mahmuda Lestari dan Umi Arifah selaku Bidan Desa Kepatihan.
Wakil rakyat dari Kecamatan Tulangan itu datang untuk menjenguk Muhammad Salman Taqi (5 tahun), putra semata wayang pasangan Abdul Rochim dengan Fajar Indah Sylvia.
Kepada Gus Dam, Abdul Rochim bercerita bahwa putra semata wayangnya itu menderita sakit lumpuh dan tidak bisa berbicara semenjak dilahirkan. Sehingga setiap harinya, balita laki-laki yang sangat tampan itu hanya berada diatas tempat tidur saja.
Setelah dua tahun kelahiran Salman, Indah Sylvia istrinya harus menghadap illahi setelah bertarung dengan kanker rahim yang dideritanya. “Sebentar lagi sudah seribu hari ibunya Salman,” kata Abdul Rochim sambil menengadahkan wajahnya seakan memendam kesedihan yang mendalam.
Pria yang bekerja sebagai pengantar gas LPG itu mengungkapkan bahwa selain merawat anak semata wayangnya, dirinya juga harus menjaga ibunya yang sudah lanjut usia. Sehingga dia hanya mengandalkan jasa pengantar LPG untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Bahkan anaknya yang harus mendapatkan perawatan intensif itu pun, terpaksa hanya mendapatkan perawatan medis dari Bidan Desa dan Puskesmas Kepadangan saja. Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)-nya pun sudah mati, karena tidak mampu membayar iuran setiap bulannya.
“BPJS (Kesehatan, red) saya sudah mati, bahkan nunggak hingga jutaan,” ungkapnya.
Mendengar itu semua, Gus Dam langsung menghubungi petugas BPJS Sidoarjo agar kartu BPJS Mandiri milik keluarga Abdul Rochim bisa dirubah atau dialihkan menjadi kartu BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah.
Namun sebelum dirubah menjadi BPJS Kesehatan PBI, Abdul Rochim terlebih dulu harus harus melunasi tunggakan iuran sebesar Rp 4 juta.
“Sedang kami upayakan agar kartu BPJS-nya bisa dirubah menjadi BPJS Kesehatan PBI,” ucap Gus Dam.
Gus Dam juga meminta kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Kepatihan dan Kantor Kecamatan Tulangan untuk membuatkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) agar keluarga Abdul Rochim yang tergolong miskin itu bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Tolong nggih, Pak Sekcam (Sekretaris Kecamatan, red). Untuk yang lain-lainnya, biar saya yang urus,” kata legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu kepada lawan bicaranya via telephon.
Umi Arifah menuturkan bahwa balita Salman lahir secara imatur atau bayi yang lahir 20 sampai 28 minggu usia kehamilan, sehingga diperlukan penanganan khusus.
Selama ini balita Salman secara rutin cek kesehatan serta mendapatkan asupan gizi berupa telur, susu, biskuit, vitamin dan obat-obatan dari Posyandu Desa Kepatihan setiap bulannya.
“Namun tetap saja harus mendapatkan penanganan (kesehatan, red) berkelanjutan,” tuturnya.
Walaupun dengan bahasa isyarat, balita Salman terlihat gembira sambil menepuk-nepukkan tanganya ketika Gus Dam menggendong dan mengajaknya berbicara.
Selain mengupayakan jaminan kesehatan bagi balita Salman, saat itu Gus Dam juga memberikan bantuan sembako kepada Abdul Rochim. (mams)







