SIDOARJO (RadarJatim.id) Tempat wisata Kampoeng Cangkring Edu Park yang berada di Desa Cangkring, Kecamatan Krembung kondisinya saat ini sungguh sangat memprihatinkan.
Tempat wisata yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 600 juta itu dibiarkan mangkrak dan terlihat rusak disana-sini serta banyak ditumbuhi oleh rumput liar.
Sekretaris Desa (Sekdes) Cangkring, Dadang Setiawan saat ditemui RadarJatim.id diruang kerjanya mengatakan bahwa tempat wisata itu dibiarkan mangkrak akibat sepi pengunjung yang disebabkan oleh masifnya penyebaran Covid-19 sejak tahun 2019 lalu.
“Berhenti beroperasi karena pengunjungnya terus menurun akibat penyebaran virus Covid-19,” kata Dadang Setiawan, Selasa (28/02/2023) kemarin.
Diungkapkan oleh Dadang Setiawan bahwa akibat dari sepinya pengunjung tersebut tidak ada pemasukan untuk biaya operasional ataupun biaya perawatan bagi tempat wisata yang mengusung konsep edukasi itu.
Ia juga mengungkapkan bahwa akibat tidak adanya anggaran untuk perawatan, fasilitas-fasilitas yang ada didalam tempat wisata tersebut mengalami kerusakan dan ditumbuhi tanaman-tanaman liar.
“Kami tidak punya anggaran untuk biaya perawatan, sehingga banyak (fasilitas, red) yang rusak,” ungkapnya.
Menurut Dadang bahwa pada tahun 2023 ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Cangkring memberikan biaya perbaikan sebesar Rp 150 juta untuk fasilitas kolam yang ambles, sedangkan untuk tempat kuliner dan fasilitas lainnya hanya perlu pembersihan dari tumbuhan liar dan kotoran atau debu saja.
Dalam kondisi seperti itu, ia sangat menyayangkan peran dari pendamping desa. Karena tidak pernah melakukan pendampingan atau memberikan solusi terkait permasalahan yang menimpa tempat wisata Kampoeng Cangkring Edu Park milik desa tersebut.
“Kami ndak tahu harus bagaimana saat itu. Tim ahli dari pendamping desa pun sama sekali tak pernah berkunjung ke tempat kami untuk memberikan solusi. Ya, akhirnya kami biarkan begitu saja,” terangnya.
Berdasarkan pantauan dilapangan, tempat wisata kebanggaan warga Desa Cangkring yang pernah diresmikan oleh Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor Ali itu kondisinya sangat memprihatinkan.
Kolam renang kondisinya rusak parah dan terlihat sudah mulai diurug dengan pasir, tempat kuliner terlihat tidak terawat dan banyak yang rusak, tumbuhan liar seperti rumput ilalang tumbuh dimana-mana serta cat temboknya terlihat kusam. (mams)







