SIDOARJO (RadarJatim.id) Polemik lahan pengganti makam umum Desa Waru, Kecamatan Waru yang terkepras oleh proyek frontade road (FR) belum juga ada penyelesaian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.
H. Haris, Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo merasa kaget ketika mendengar kabar terkait belum selesainya lahan pengganti makam umum Desa Waru tersebut.
“Saya pikir sudah selesai, ternyata masih seperti ini,” kata Haris saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (08/06/2023) kemarin.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan bahwa pihaknya akan memfasilitasi permasalahan tersebut, karena menurutnya ketersediaan lahan makam merupakan persoalan mendasar bagi masyarakat.
“Saya akan mengawal pemasalahan (lahan pengganti, red) makam ini sampai tuntas,” jelasnya.
Untuk itu, Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Kabupaten Sidoarjo pada Pemilu 2024 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sidoarjo 6 (Waru dan Gedangan) itu langsung menelepon pimpinan-pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi masalah ini.
Diantaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BM & SDA) Kabupaten Sidoarjo serta Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sidoarjo.
Selain itu, dirinya juga menghubungi Kepala Desa (Kades) Waru untuk berkirim surat ke Pemkab Sidoarjo agar permasalahan lahan pengganti makam umum segera terselesaikan sebelum proyek FR tersebut mulai dikerjakan.
“Sepengetahuan saya, Bupati (Sidoarjo, red) khan sudah memerintahkan agar masalah penyediaan lahan pengganti itu diselesaikan sebelum proyek frontage road itu mulai digarap,” terangnya.
Ia mendapatkan informasi bahwa proses pembebasan tanah untuk pengganti lahan makam umum tersebut sudah berjalan hingga tahap appraisal, akan tetapi ia belum tahu lahan mana yang nilai rupiahnya tengah ditaksir tersebut.
“Yang saya dengar ada dua alternatif lahan, yaitu lahan milik PT. Varia Usaha yang ada didekat makam saat ini. Satunya lagi yang berada disisi barat jalan Raya Waru. Tapi kalau menurut saya, yang paling pas adalah disebelah barat itu,” tambahnya.
Karena dengan begitu Desa Waru akan memiliki dua lahan makam sekaligus, yaitu areal yang saat ini ada disisi timur, ditambah dengan lahan makam pengganti. Pertimbangannya, untuk memudahkan proses pemakaman warga desa Waru yang tinggal di sisi barat jalan.
“Coba bayangkan, sekarang ini ada tiga ruas jalan besar yang membelah desa itu. Dua jalur jalan nasional yang sudah sangat padat, ditambah jalur FR. Apa mereka nggak kesulitan kalau harus membawa jenazah kesisi timur?,” urainya.
Menurut Haris bahwa Pemkab Sidoarjo memiliki lahan eks Tanah Kas Desa (TKD) yang layak dijadikan tanah pengganti makam Desa Waru, yaitu dibelakang Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga.
Akan tetapi menurutnya, lahan itu sudah tidak bisa diutak-atik lagi karena rencananya akan ditukar guling dengan RS Mitra Keluarga tersebut.
“Informasi yang saya dengar akan ada proyek pelebaran jalan raya Waru. Dan sebagian lahan Rumah sakit itu akan kena kepras. Karena itu lahan yang dibelakang akan diserahkan sebagai pengganti,” pungkasnya. (mams)







