MAGETAN (RadarJatim.id) — Reformasi Birokrasi menjadi salah satu agenda utama pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan publik. Melalui inovasi Jumat SMART, Pemerintah Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan dan 20 desa yang dibawahkan sukses menjalankan tata kelola pemerintahan yang baik dengan aparatur berintegritas, produktif, dan melayani.
Jika di tempat lain jamak berlaku satu instansi satu inovasi (one agency one innovation), maka Camat Kawedanan punya target lebih jauh lagi. Ia meminta tiap bagian untuk menginisiasi program unggulan. Hasilnya, muncul 7 praktik baik di kecamatannya. Dari tinjauan lapangan yang dilakukan tim penilai, Senin (27/11/2023) terlihat, salah satu yang cukup menginspirasi adalah program Jumat SMART.
Jumat SMART adalah kegiatan multi-aspek yang dilakukan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa di Kecamatan Kawedanan setiap hari Jumat. SMART merupakan akronim dari SenaM, jAlan-jalan, beRsih-bersih, dan sholawaTan-Berbagi.
Senam dilanjut konsolidasi dilakukan pada Jumat minggu pertama, jAlan-jalan sekaligus berkomunikasi dengan warga desa pada minggu kedua, kerja bakti bersih-bersih pada minggu ketiga, dan aktivitas religius-filantropis pada minggu keempat.
Dipadu dengan program praktik baik lain, Jumat SMART ini terbilang cukup berdampak dalam mereformasi birokrasi di Kawedanan.
“Ini upaya mendekatkan pemerintah kepada warga. Bisa meningkatkan pelibatan masyarakat dalam perencanaan partisipatif, sekaligus ruang konsultasi untuk penyelesaian isu sektoral,” ujar Ari Budi Astuti, Camat Kawedanan.
Kegiatan filantropi Jumat SMART dinilai sukses meningkatkan kepedulian aparatur kecamatan dan desa pada kebutuhan warga yang mendesak. Setiap bulan, kata Ari Budi, semua aparatur berdonasi seikhlasnya dan digunakan untuk memberikan bantuan paket sembako bagi warga miskin.
“Utamanya mereka yang sudah masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) namun belum mendapatkan bantuan dari program pemerintah pusat dan daerah,” tambah camat perempuan berusia 38 tahun ini.
Tercatat dari Januari hingga Oktober 2023, sudah 150-an paket sembako senilai masing-masing Rp 100 ribu telah disalurkan dari program Jumat SMART ini. Penyalurannya berganti dari satu desa ke desa lain.
Suryanto, Guru Besar dan Dekan Psikologi Unair memberikan catatan positif atas program ini. “Bagaimana aparatur pemerintahan konsisten berbagi kepada warga, ini tentu tindakan yang sangat baik,” kesannya.
Selain Jumat SMART, praktik baik lain yang cukup berdampak adalah program Serasa Desa (Selasa Silaturahmi dan Sambang Desa). Program ini sukses meningkatkan integritas aparatur. Ini dibuktikan dengan turunnya pelanggaran norma dari 20 kali di tahun 2021, menjadi 10 temuan pada 2022, dan 7 temuan selama 2023. (zin)







