MADIUN (RadarJatim.id) –– Para penggun jalan yang melewati jalan poros Saradan-Gemarang. Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mesti ekstra hati-hati. Pasalnya, di sejumlah ruas jalan itu, kondisinya banyak yang rusak, berlubang yang membahayakan pengguna jalan yang melaluinya.
Sejumlah warga yang biasa melewati jalur itu mengeluhkan kondisi jalan tersebut, karena sudah berbulan-bulan tak ada perbaikan. Banyaknya truk bermuatan tanah galian C dengan tonase melebihi kapasitas atau kekuatan jalan, kian memperparah kerusakan. Apalagi kerapnya hujan deras yang menguyur kawasan tersebut, membuat area kerusakan makin meluas.
Pengamatan di lapangan, lubang jalan yang rusak itu mencapai 30- 40 cm. Haal itu sangat membahayakan penguna jalan melintas di jalan poros itu. Menurut pengakuan sejumlah warga, sering terjadi laka lantas tungal, apalagi jika yang melewati tak mengenal medan dan kondisi jalan. Hingga Rabu (1/2/2023) belum ada tanda-tanda perbaikan di jalan poros tersebut.
Kepala Desa Gemarang Tri Wiwik Suryaningsih mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir, aktivitas tambang galian C di Dusun Winong memang tak beroperasi. Namun, banyak truk pengangkut tanah pedel (galin C) yang melewati sebelumnya, meninggalkan jejak rusaknya jalan tersebut.
“Karena itu, warga yang lewat, khususnya yang pake sepeda motor harus ekstra hati hati. Sepertinya, pihak pengelola tambang galian C juga tidak mau tahu atau lepas tangan. Ya, mau nggak mau, warga juga yang mesti ikut partisipasi ikut merawat jalan,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Ir Gunawi saat dikonfirmasi awak media justru bertanya balik, siapa yang mesti bertanggung jawab. Mestinya, kata Gunawi, pihak pengelola galian C ikut berpartisipasi memperbaiki kondisi jalan yang rusak itu. Sebab, selama ini truk-truk pengangkutnya banyak melewati jalur itu.
“Kalau dari pihak penglola galian tak mau ikut dalam pemeliharaan jalan, ya susah, apalagi beberapa bulan ini sudah tidak beroperasi. Nanti setelah diperbaiki jalannya, lalu dari pihak galian beraktivitas lagi, gimana kalau rusak lagi,” ujar Gunawi seraya menambahkan, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk mencari solusi terbaiknya. (fik/ian)







