SURABAYA (RadarJatim.id) Mayoritas pemilih dari suku Jawa dan Madura cenderung melabuhkan dukungannya kepada pasangan Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024. Hal ini tercermin dari hasil survei terbaru yang dirilis Poltracking Indonesia hari ini, Kamis (19/9).
Dalam rilisnya, Khofiah-Emil mendominasi peta persebaran elektabilitas dari dua suku terbesar di Jawa Timur yaitu suku Jawa sebanyak 54,9 persen dan suku Madura 70,8 persen.
Adapun dua pesaingnya Tri Rismaharini-Zahrul Azhar memiliki elektabilitas 24,2 persen dari suku Jawa dan 12,4 persen Madura. Sedangkan pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakum mendapt angka 1,9 persen dari suku Jawa dan 4,4 persen Madura.
Pengamat Politik dari Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul melihat sosok Khofifah lebih dikenal luas masyarakat lantaran dia merupakan seorang petahana. Khofifah dan Emil merupakan eks Gubernur dan Wakil Gunernur Jawa Timur sebelumnya, sehingga pemilih cenderung melabuhkan pilihannya kepada sosok yang sudah memiliki rekam jejak.
“Soal elektabilitas, popularitas, akseptabilitas atau penerimaan di publik memang Khofifah menurut saya approval ratingnya tinggi,” katanya saat dihubungi, Kamis (19/9).
Selain itu, dengan posisinya sebagai Ketua Muslimat NU membuat Khofifah memiliki basis massa dari kalangan Nahdliyin yang cukup besar. Mengingat Muslimat NU sangat banyak di Jatim.
“Figur Khofifah menang secara popularitas, secara elektabilitas itu memang tinggi. Saya pribadi menganalisa melihat figur Khofifah ini kan akar rumputnya militansinya kuat,” katanya
Adapun secara keseluruhan, tingkat elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 57,3 persen diikuti dua pesaingnya pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar 22,7 persen dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 2,2 persen.
Survei ini dilakukan pada 4-10 September 2024 menggunakan metode stratified multistage random sampling. Sampel pada survei ini adalah 1200 dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun klaster survei menjangkau 38 kabupaten/kota di Jawa Timur secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.(RJ1/RED)







