KEDIRI (RadarJatim.id) — Jawa Timur tengah menghadapi persoalan serius terkait keselamatan berlalu lintas di jalan. Dengan status sebagai provinsi dengan mobilitas tertinggi kedua setelah DKI Jakarta, serta pusat aktivitas ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan industri di kawasan Timur Indonesia, arus kendaraan di wilayah ini terus meningkat pesat.
Data terbaru BPS dan Ditlantas Polda Jatim menunjukkan, jumlah kendaraan yang beroperasi hingga awal 2025 telah mencapai 23 juta unit, atas terdiri atas 18 juta sepeda motor dan 5 juta kendaraan roda empat atau lebih.
Di balik angka tersebut, terdapat fakta mencemaskan: sepanjang Januari hingga Oktober 2025 terjadi 22.815 kecelakaan, menewaskan 2.792 orang, 927 luka berat, dan 33.316 luka ringan.
Situasi inilah yang mendorong dua institusi kepolisian di Kediri (Polres Kediri dan Polres Kediri Kota) menggelar Operasi Zebra Semeru 2025 secara serentak mulai 17 hari ini, hingga 30 November 2025 mendatang. Operasi ini menjadi langkah penting menjelang meningkatnya mobilitas akhir tahun.
Prioritas 7 Pelanggaran Pemicu Fatalitas
Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji, memimpin apel gelar pasukan dengan mengerahkan 97 personel, didukung TNI Subdenpom 522 dan unsur pemerintah daerah, seperti Satpol PP. Menurutnya, Operasi Zebra Semeru bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan intervensi nyata untuk meredam tren kecelakaan yang terus naik.
“Angka kecelakaan dalam satu tahun cukup tinggi. Operasi ini kami fokuskan untuk mengurangi fatalitas dan pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Kediri,” tegasnya.
Tujuh pelanggaran yang menjadi fokus utama, yakni:
- Tidak menggunakan helm,
- Tidak memakai sabuk keselamatan,
- Berkendara di bawah umur,
- Berkendara di bawah pengaruh alkohol,
- Menggunakan ponsel saat berkendara,
- Melawan arus,
- Serta Pelanggaran arus lalu lintas lainnya.
Kapolres Bramastyo mengingatkan masyarakat agar berhati-hati sejak keluar rumah.
“Risiko di jalan selalu ada. Setiap pengendara harus menjaga keselamatan dirinya dan orang lain,” ujarnya.
Siapkan Kendaraan Taktis
Sementara itu, di wilayah kota, Polres Kediri Kota menggelar apel di halaman Mako Polres Kediri Kota. Dipimpin Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, kegiatan ini dihadiri Kodim 0809 Kediri, Subdenpom V/2-2, Satpol PP, serta sejumlah dinas Pemkot Kediri. Apel pasukan menjadi penanda kesiapan menghadapi operasi sekaligus langkah awal pengamanan menjelang Operasi Lilin 2025 dan agenda akhir tahun lainnya.
“Apel gelar pasukan ini untuk memastikan kesiapan anggota selama operasi berlangsung,” kata AKBP Anggi.
Ia juga melakukan pengecekan kendaraan dinas untuk memastikan sarana operasional dapat digunakan secara optimal di lapangan. Polres Kediri Kota menerapkan tujuh sasaran prioritas yang sama: helm SNI, penggunaan HP saat berkendara, melawan arus, pengendara di bawah umur, tidak memakai sabuk keselamatan, pengaruh alkohol, serta batas kecepatan.
“Tujuan operasi ini jelas: meningkatkan kepatuhan, menekan pelanggaran, menurunkan kecelakaan, dan mengurangi fatalitas. Keselamatan adalah prioritas,” tegasnya.
Menekan Risiko Akhir Tahun
Dengan tingginya mobilitas masyarakat menuju libur akhir tahun dan meningkatnya kepadatan arus lalu lintas, Operasi Zebra Semeru 2025 di dua wilayah hukum Kediri menjadi upaya terpadu untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang tertib, aman, dan terkendali.
Keduanya menegaskan, bahwa perubahan perilaku berlalu lintas harus dimulai dari kesadaran individu. Karena di jalan raya, satu kelalaian kecil dapat berujung pada hilangnya nyawa. Operasi Zebra Semeru 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk menekan laju kecelakaan di Jawa Timur, yang kini telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. (rul)
