SURABAYA (RadarJatim.id) Jelang Porwanas (Pekan Olahraga Wartawan Nasional) rumor adanya tim yang bukan dari wartawan dikabarkan turut akan diberangkatkan.
Beberapa insan pers Jawa Timur mengkritisi ajang yang harusnya diperuntukkan bagi media tersebut malah ada yang bukan berasal dari media.
Ini karena adanya dugaan susupan pemain non wartawan di tim futsal perwakilan Jatim. Padahal sejatinya ajang yang mengucurkan dana dari APBD murni ini untuk sebagai hajatan dari wartawan.
“Waktu awal UKW (Uji Kompetensi Wartawan) dan menjalani OKK (Orientasi Keorganisasian dan Kewartawanan) saya ingat pesan mendalam dari Ketua PWI Jatim pak Lutfi,” terang salah satu anggota PWI Jatim yang enggan disebutkan namanya.
“Pesan pak Lutfi saat itu merasa miris dengan kondisi sekarang. Dimana ada pekerja biasa di jalan tetiba bisa memiliki kartu pers dan mengaku sebagai wartawan,” lanjutnya.
Padahal orang yang mengaku sebagai wartawan tersebut tidak memiliki background yang jelas. Serta diragukan kemampuan jurnalistik maupun wawasan keilmuannya.
Namun sayang belakangan ini dalam atlet-atlet Porwanas yang hendak diberangkatkan dari Jatim ditemukan beberapa fakta yang miris. Yaitu, perihal adanya dugaan pekerja non media yang disusupkan menjadi atlet Porwanas.
“Sangat disayangkan karena wartawan adalah sebuah pekerjaan profesi. Jika masuk dalam organisasi tentu kumpulan dari orang yang intelektual,” tegasnya.
Terlebih lagi ada oknum honorer dari kedinasan Pemprov Jatim yang merasa memiliki kewenangan mutlak turut menentukan tim.
Karena itu diharapkan agar ajang Porwanas ini bisa kembali ke Khittah. Yaitu, dari wartawan untuk wartawan asli.
Seperti diketahui, Jatim mematok target 10 medali emas di ajang Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) yang akan digelar di Kalimantan Selatan, bulan Agustus 2024 mendatang.
Perolehan medali di Porwanas Kalsel nanti lebih baik dari yang di Malang. Di Porwanas Kalsel 2024 pada bulan Agustus nanti, memiliki target 10 medali emas dari enam cabor dan Karya Jurnalistik yang diikuti. (RJ/RED)







