Oleh Ahmad Chuvav Ibriy
Manusia itu gampang tertipu sama yang sekilas kelihatan seru. Ada orang lihat iklan: “Main game bisa dapat uang jutaan!” atau teman bilang: “Coba aja dulu, siapa tahu hoki!” Itulah umumnya watak manusia, yang umumnya mudah tergiur oleh informai yang menyilaukan, namun justru menyesatkan.
Dengan “propaganda” khusus, akhirnya mereka ikut-ikutan main slot, spin, atau taruhan skor bola. Katanya cuma iseng, tapi akhirnya jadi rutin dan kebiasaan. Dari rutin jadi candu. Dari candu jadi hancur.
Judi online (judol) hingga kini sedang menjebak banyak orang. Bukan cuma remaja, tapi juga orang tua, mahasiswa, bahkan suami-suami yang awalnya shalih. Semua karena tergoda provokasi cara cepat dapat uang.
Dalil Sudah Jelas
Allah SWT dengan tegas menyebutkan, bahwa judi itu bukan cuma maksiat biasa, tapi bagian dari pekerjaan setan:
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya (meminum) khamar (miuman keras Red), berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.” (QS. Al-Mā’idah: 90)
Perhatikan: al-maysir itu judi. Dan kata-kata ‘jauhilah’, bukan ‘kurangi’, artinya bukan main sedikit boleh, tapi mendekat pun sudah dilarang dan bahaya. Karena setan itu pintar mengemas dosa dengan bungkus yang kelihatan menarik.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang berkata kepada temannya, ‘Ayo kita berjudi,’ maka hendaklah ia bersedekah (sebagai kaffārah).” (HR. al-Bukhārī)
Bukan Teori, tapi Nyata
Ada suami yang ngutang diam-diam demi deposit slot. Setelah ketahuan istri, akhirnya berujung cekcok. Anak muda menjual laptop yang biasa dipergunakan kuliah buat top up game judi. Setelah kalah, dia bukannya menyesal, tapi malah makin parah. Bapak-bapak menggadaikan motor untuk sekali coba main judol. Tetapi, bukannya untung yang didapat, malah buntung.
Semua itu nyata. Banyak rumah tangga retak, masa depan hancur, dan harga diri luntur karena jebakan manis bernama judol.
Mengapa Judol Menyesatkan?
1. Memakan harta tanpa cara yang halal. Uang hasil judi bukan rezeki, tapi racun yang bisa merusak hidup.
2. Membuat lupa tanggung jawab. Waktu dan pikiran habis untuk mengejar peluang yang sejatinya semu.
3. Membuka pintu dosa lain. Dari berbohong, mencuri, bahkan sampai mencelakai diri sendiri, ini rentetan fakta yang sering terjadi di lapangan.
Namun, kabar baiknya: Allah SWT tidak pernah menutup pintu tobat.
“Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka segera mengingat Allah lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosanya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Āli ‘Imrān: 135)
Kiat Memutus Jerat Judol
Jia Anda atau orang-orang di sekitar Anda sudah mulai terjerat judol, jangan menunggu sampai jatuh terlalu dalam. Lakukan langkah-langkah ini, insya Allah bisa keluar dari jeratan judol:
1. Blokir akses sekarang juga. Hapus aplikasinya. Matikan notifikasinya. Minta bantuan teman atau keluarga buat mengunci akses ke situs atau grup yang mengarah ke judol. Jangan kasih celah masuknya judol ke perangkat komunikasi kita.
2. Ubah Lingkungan. Kalau pergaulan Anda isinya orang-orag yang setiap hari membahas spin dan slot, sudah waktunya pindah arah. Cari teman baru, tidak harus pak ustadz atau pak yai. Berkumpullah dengan orang yang jujur, pekerja keras, dan benci pada judi.
3. Isi waktu luang dengan kegiatan positif. Waktu kosong sering jadi pintu masukkan setan. Maka, isi dengan hal produktif, semisal ikut kegiatan masjid, bantu orang tua, belajar skill, atau ngaji Al Quran rutin. Kegiatan positif jika jadi kebiasaan, bisa jadi penawar candu.
4. Catat ruginya, lupakan sensasinya. Buat daftar semua kerugian yang Anda alami akibat judol: uang, waktu, nama baik, keluarga. Tempel di tempat yang gampang dilihat. Setiap mau main judol lagi, baca itu dulu.
5. Perbanyak istighfar dan sholat. Ingatlah selalu Allah. Jangan cuma menyesal, tapi bangun kebiasaan taat. Perbanyak istighfar, sholat tepat waktu, dan mintalah agar hati dikuatkan. Allah SWT janji, siapa yang kembali (bertobat), akan diterima.
Rezeki Berkah, Bukan Sekadar Banyak
Allah SWT menjamin rezeki Anda, asal mencari atau mendapatkanya dengan cara yang halal. Rezeki yang haram, walau jumlahnya besar, tidak akan membuat hidup tenang.
“Barang siapa meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad)
Maka, tinggalkan judol bukan karena takut miskin, tapi karena ingin hidup tenang, penuh berkah, dan diridai Allah dan ingin selamat dunia-akhirat. Semoga tulisan ini menjadi cermin dan pengingat bersama, bahwa dunia digital yang semarak juga menyimpan jebakan mematikan. Mari jaga diri, jaga keluarga, dan bantu tetangga keluar dari kubangan judi online. Wallāhu a‘lam. {*}
*) Ahmad Chuvav Ibriy, Pengasuh Ponpes Al-Amin Mojowuku, Kedamean, Gresik; pegiat dakwah digital, serta anggota Komisi Fatwa, Hukum dan Pengkajian MUI Kabupaten Gresik Jawa Timur.
CATATAN: Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulisnya.







