BOJONEGORO (RadarJatim.id) — Musyawarah Daerah (Musyda) VI Majelis Daerah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bojonegoro digelar 10 Oktober 2021. Belasan tokoh lintas profesi pun mulai bermunculan dan diprediksi meramaikan bursa calon koordinator presdium korp jaket hijau itu.
Pantauan di lapangan menunjukkan, para kandidat itu pun mulai menggalang dukungan dan melakukan agenda-agenda konsulidasi dengan tim sukses masing-masing. Sejumlah pertemuan yang difasilitasi para calon, secara intensif mulai dilakukan. Ada yang terang-terangan. Ada juga yang terkesan sembunyi-sembunyi.
Beberapa tempat yang menjadi tempat pergerakan para kandidat dan pendukungnya, di antaranya terpantau, di rumah makan Jambu Ijo, warung kopi Cangkir, warung kopi Jiwo, warung politik bu Tiyok, yang lebih populer dengan “ngisor keres”, juga rumah makan Pule.
Tempat-tempat tersebut seakan menjadi saksi gerakan para kandidat untuk memuluskan langkah memimpin KAHMI. Mereka berasal dari para tokoh lintas profesi. Di antaranya dari kalangan kalangan politisi, birokrat, teknokrat, hingga pebisnis, juga akademisi. Forum Musyda ini pun bak tumpeng yang siap diperebutkan para kandidat.
Ketua Panitia Musyda Moh. Muchid mengakui, saat ini sejumlah nama telah bermunculan untuk meramaikan bursa pencalonan. Meski akan memilih hanya lima orang calon presidium, banyaknya calon merupakan dinamika organisasi yang menunjukkan bahwa KAHMI menjadi magnet untuk dijadikan ladang pengabdian.
“Banyaknya calon yang sudah muncul ke permukaan, ini bukti bahwa KAHMI masih menarik dan menjadi magnet yang kuat bagi mereka. Ini dinamika menarik,” ujar Muchid, Rabu (6/10/2021).
Sejumlah figur yang bermunculan ke publik, dari kalangan politisi di antaranya ada Alham M. Ubay (Nasdem), Muhlasin Affan (Demokrat), juga M. Nur Faqih (PAN). Sementara dari pelaku ekonomi atau pebisnis, ada Muntafi’ah S.M. dan Abd Mukron. Dari teknokrat muncul Awaludin Ridwan yang juga penggerak masyarakat petani.
Ada juga tokoh penggerak desa, seperti Edi Prayitno, Wardi, Aulia Singa Zangki, Moh. Mukit, Sulistyowati. Sedangkan dari akademisi ada Rodli Abdurrahman, Daniel Bustomi, yang juga sebagai advokat. Masih dari advokad, juga ada Moh. Tohirin dan Moh. Naim. Salah seorang komisioner KPU dan Bawaslu juga dikabarkan ikut meramaikan bursa kandidat dalam Musyda. (zid)







