BANYUWANGI (RadarJatim.id)–Kantor DPRD Banyuwangi di datangi puluhan wartawan. Para jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Banyuwangi ini menggelar aksi demonstrasi menolak revisi Undang-undang (UU) Penyiaran.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung pada Senin siang, 20 Mei 2024 ini dilatarbelakangi kekhawatiran bahwa salah satu pasal dalam revisi tersebut mengancam kebebasan pers.
Selain melakukan orasi penolakan, aksi ini juga disertai seni tradisi Jaranan serta aksi teatrikal dari perwakilan wartawan.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi, Budi Wiriyanto, menegaskan, larangan terkait penayangan hasil liputan investigasi dalam revisi UU Penyiaran jelas mengancam kebebasan pers.
“Kami dengan tegas menolak RUU Penyiaran itu karena membatasi ruang gerak jurnalisme investigasi yang vital bagi demokrasi,” ujar Budi, Senin (20/5/2024).
Dirinya menambahkan, revisi UU Penyiaran juga menyebutkan, sengketa pers harus diselesaikan di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Hal ini menurut Budi berpotensi mengganggu peran Dewan Pers.
“Ini akan menciptakan tumpang tindih kewenangan dan merongrong independensi Dewan Pers,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banyuwangi Syamsul Arifin, yang akrab disapa Bono, juga menyatakan kekhawatiran atas revisi UU Penyiaran ini.
“Larangan ini tidak hanya mengancam kebebasan pers, tetapi juga merugikan publik yang berhak mendapatkan informasi berkualitas,” tegasnya.
Bono memperingatkan, revisi UU Penyiaran bisa membawa jurnalisme Indonesia menuju masa kelam dengan membatasi kebebasan berekspresi dan kerja jurnalistik.
“Khususnya di Banyuwangi, yang kaya dengan tradisi dan budaya, kebebasan pers harus dijaga untuk memastikan perkembangan daerah dan adat budaya yang baik,” tambahnya.
Aksi unjuk rasa ini diakhiri dengan penyampaian surat penolakan yang diterima oleh sekretariat DPRD Banyuwangi untuk disampaikan kepada DPR RI.
Sejumlah organisasi wartawan yang turut hadir antara lain Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), serta organisasi wartawan lainnya di wilayah Banyuwangi. (hsn)







