KEDIRI (RadarJatim.id) — Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) merupakan salah satu ikon di Kabupaten Kediri, Jawa Timur dan banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun manca negara. Ikon ini menjadi salah satu bangunan wisata yang berhasil menyedot animo masyarakat hingga rela menghabiskan waktu weekend-nya dengan berkunjung ke destinasi ini.
Meski begitu, tak sedikit kabar miring yang beredar di kalangan masyarakat, terutama para pengunjung wisata Simpang Lima Gumul (SLG) di Kediri terkait pengelolaan kebersihan di kawasan itu. Mereka mengeluhkan kondisi kebersihan, seperti kamar mandi yang dirasa kurang layak untuk dipakai.
Seperti diungkapkan Wartono (56 tahun), salah satu pengunjung asal Kecamatan Ngawi. Ia menilai, bahwa kondisi kawasan wisata SLG kurang bersih, bahkan terkesan jorok.
“Terlebih di toilet ya. Di luar toilet saya rasa sudah bersih, mungkin dari taman, halaman dan sekitarnya,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (22/5/2025).
Wartono menjelaskan, kondisi tidak menyenangkan itu sangat terasa ketika sedang buang kecil di toilet. Selain nampak kotor, aroma bau tidak sedap juga manambah ketidaknyamanan pengunjung. Hal ini bisa jadi karena toilet di wisata SLG tidak memiliki pintu.
“Ya kurang nyaman saja sih. Masa waktu buang hajat harus dilihat beberapa orang yang juga ingin ke toilet. Bahkan lamat-lamat tercium bau pesing,” ungkap Wartono.
Senada dengan Wartono, seorang pengunjung asal Madiun, Iqbal (27 tahun) juga mengeluhkan keberadaan toilet di kawasan wisata SLG yang minim penerangan.
“Meski siang dengan terik panasnya matahari, di dalam toilet tetap gelap. Jadi saya pakai handphone sebagai penerangannya,” katanya.
Ia berharap, dalam jangka waktu dekat Pemkab bisa lebih memperhatikan ikon milik Kabupaten Kediri yang tak pernah sepi pengunjung itu.
“Kalau bisa ya secepatnya, harapan saya saat berkunjung lagi nanti di sini kondisinya sudah berubah. Kan bisa lebih enak kalau di kawasan ini sepenuhnya bisa saling mendukung, terlebih kebersihan toilet,” harap Iqbal. (rul)







