SIDOARJO (RadarJatim.id) – Kontingen Paralimpiade Kabupaten Sidoarjo meraih juara harapan I dalam Kejuaraan Paralimpiade Provinsi Jawa Timur (Keparprov Jatim) yang berlangsung pada 4–7 Desember 2025 di Surabaya lalu.
Teguh Santoso, Ketua National Paralympic Committee Indonesian (NPCI) Kabupaten Sidoarjo mengatakan bahwa Kontingen Paralimpiade Sidoarjo mendapatkan 11 medali pada perhelatan Keparprov Jatim 2025 tersebut.
“Diantaranya 6 medali emas, 4 medali perak dan 1 medali perunggu,” kata Teguh Santoso saat dikantornya, Kamis (18/12/2025).
Dikatakan oleh Teguh Santoso bahwa ada 3 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Keparprov Jatim tahun 2025 ini, yaitu Atletik atau Lari, Boccia dan Bolavoli Duduk.
Kotingen Paralimpiade Sidoarjo meraih Juara Harapan I setelah Kota Surabaya, Kabupaten Blitar dan Kota Kediri. Sebanyak 6 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu dari cabor lari, serta 1 medali perak dari cabor boccia.
“Untuk cabor bolavoli duduk, kita tidak ikut atau tidak bisa mengikuti pertandingan dikarenakan kekurangan atlitnya,” katanya.
Menurut Teguh bahwa selama mengikuti Keparprov Jatim. Baru tahun 2025 ini, Kontingen Paralimpiade Sidoarjo menjadi Juara Harapan I atau Juara IV diperhelatan tahunan tersebut.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya, masuk 10 besar saja sudah bagus,” tambahnya.
Tidak hanya ditingkat Jatim saja, atlit-atlit paralympic asal Kabupaten Sidoarjo sudah berbuat banyak untuk bangsa dan negaranya. Seperti Mas Ken Suwagumilang yang sudah beberapa kali mengharumkan nama Indonesia dikancah regional ataupun internasional.
Mas Ken Suwagumilang yang merupakan atlit para panahan tersebut pernah meraih medali perunggu di ASEAN Para Games 2022, dan mewakili Indonesia di ASIAN Para Games 2023 di Hangzhou, Cina.
Meskipun sudah menelorkan atlit-atlit paralympic berbakat, namun perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dari segi anggaran maupun sarana dan prasarananya dirasa sangat kurang.
Salah satunya belum memiliki Kantor NPCI Sidoarjo yang bisa dipergunakan oleh pengurus, pelatih dan atlit-atlit paralympic untuk melakukan kegiatan atau koordinasi antara yang satu dengan lainnya.
“Kami juga butuh kendaraan atau bus yang memang khusus untuk atlit-atlit paralympic. Kalau sewa, itu biayanya mahal,” sampainya.
Minimnya anggaran pembinaan terhadap atlit-atlit paralympic diakui oleh Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Sidoarjo, H. Bangun Winarso.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo mengungkapkan bahwa atlit-atlit paralympic cabor atletik atau lari ‘dititipkan’ kepada PASI Sidoarjo saat melakukan latihan.
“Iya mas, kami sudah mendapatkan laporan tentang prestasi teman-teman diajang Keparprov Jatim tahun (2025, red) ini. Insya’ Allah bonus atau reward akan diberikan tahun depan, karena tahun ini belum dianggarkan,” ungkapnya.

Peraih 2 Medali Keparprov Jatim 2025 Pendampingan TKSK Sidoarjo
Ada yang menarik dalam Keparprov Jatim 2025, salah satu atlit paralympic peraih 2 medali emas untuk kategori atletik lari 100 meter dan 200 meter, Luthfian Habibie Kristianto merupakan tuna netra yang didampingi oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Sidoarjo.
H. Mistari, Koordinator TKSK Kabupaten Sidoarjo mengungkapkan perasaan bangganya atas prestasi yang ditorehkan oleh Luthfian Habibie Kristianto dalam ajang Keparprov Jatim 2025 dilapangan Atletik Oentoeng Poedjadi, Univesitas Surabaya (Unesa) pada tanggal 6 Desember 2025 lalu.
“Tak tanggung-tanggung, Luthfian mampu menyabet 2 medali emas dalam ajang Keparprov Jatim 2025 kemarin. Kami sangat bangga, karena salah satu atlet kita mampu mengharumkan nama (Kabupaten, red) Sidoarjo,” katanya.
Disampaikan oleh Mistari bahwa Luthfian Habibie Kristianto adalah sosok anak muda yang memiliki bakat dan semangat tinggi dalam bidang olahraga, meskipun dalam keterbatasan fisik pada indera penglihatannya.
Bakat Luthfian dibidang cabor atletik lari itu terlihat saat menempuh pendidikan di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Malang yang dibiayai langsung oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sidoarjo selama 2 tahun.
Selama menempuh pendidikan di UPT RSBN Malang itu, Luthfian mengikuti lomba lari paralympic yang diselenggarakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya tahun 2023.
“Alhamdulillah mendapatkan medali emas pada lomba lari paralympic yang diselenggarakan oleh KONI Surabaya tahun 2024,” sampainya.
Prestasinya terus meningkat dengan mendapatkan medali emas di Keparprov Jatim 2024 dan Juara II lomba lari 400 meter di Pekan Olahraga Paralympic Nasional (Peparnas) Solo 2024.
Disamping menjalankan tugasnya sebagai TKSK untuk melakukan pendampingan, Mistari juga mengajak pihak swasta untuk peduli dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan pendampingan, bantuan dan dukungannya terhadap PMKS sehingga memiliki prestasi di bidang akademis dan olahraga maupun yang lainnya.
“Salah satunya, kami mengucapkan terima kasih kepada Direktur Baith Al Fath, Bapak Eko Asmanto yang telah mendampingi dan memberikan bantuan transportasi serta akomodasi atlit-atlit paralympic di Surabaya,” pungkasnya. (mams)






