SIDOARJO (RadarJatim.id) – Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) masih menjadi salah satu wilayah yang rawan bencana banjir. Setiap musim hujan datang, beberapa titik di wilayah Kabupaten Sidoarjo sering terendam air yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.
Bahkan di pusat kota Sidoarjo pun tak jarang terendam banjir ketika hujan turun, seperti di jalan raya KH. Mukmin ataupun di jalan raya Jati depan Lippo Plaza Sidoarjo.
M. Rizky Davin, Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) mengatakan bahwa jalan raya yang berada di depan Lippo Plaza Sidoarjo merupakan salah satu urat nadi perekonomian masyarakat, Selasa (11/11/2025) malam.
“Banjir yang terjadi di lokasi ini (Lippo Plaza, red) bukan hanya mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial, tetapi juga memengaruhi keamanan dan kenyamanan bagi siapa saja yang berada di area tersebut,” katanya.
Dijelaskan oleh Davin bahwa jalan raya yang berada di pusat kota Sidoarjo, seperti jalan Jati, Jalan Pahlawan, Jalan KH. Mukmin, Jalan Diponegoro, Jalan Gajah Mada dan jalan raya lainnya merupakan jalur utama yang menghubungkan berbagai wilayah penting.
Jalan ini seringkali dilalui oleh kendaraan roda dua, mobil pribadi serta kendaraan umum yang menuju ke berbagai titik di kota. Disekelilingnya juga terdapat pusat perbelanjaan, kawasan perkantoran serta area hunian yang cukup padat penduduk.
“Dengan volume kendaraan dan aktivitas masyarakat yang sangat tinggi, banjir yang terjadi di sini jelas menimbulkan dampak yang lebih luas,” jelasnya.
Menurut Davin bahwa banjir yang terjadi di depan Lippo Plaza seringkali dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah buruknya sistem drainase yang ada di sepanjang jalan tersebut.
Sistem drainase yang kurang optimal menyebabkan air meluap kepermukaan jalan dan dengan cepat menutupi jalan raya yang arus lalu lintasnya sangat sibuk tersebut.
“Meskipun kota ini sudah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, infrastruktur drainase yang ada tidak cukup mampu menampung volume air hujan yang cukup besar, terutama pada musim hujan yang intens,” terangnya.
Sebagai salah satu ruas jalan utama di jantung kota Sidoarjo, jalan raya-jalan raya tersebut memiliki peran yang sangat vital bagi aktivitas ekonomi, transportasi dan pelayanan publik.
Oleh karena itu, PMII Unusida meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo untuk memberikan perhatian lebih serius terhadap persoalan banjir yang sudah setiap musim hujan ini.
“Kami berharap pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem drainase di sepanjang Jalan Pahlawan. Diperlukan perbaikan teknis berupa pelebaran saluran air, pembersihan berkala, serta pembangunan saluran baru dititik-titik yang rawan genangan. Pemeliharaan rutin juga perlu dijadwalkan agar drainase tidak tersumbat oleh lumpur dan sampah,” urainya. (mams)







