SIDOARJO (RadarJatim.id) Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo untuk segera membenahi sepuluh ruang kelas di SDN Suko, Dusun Suko Desa Suko Kecamatan Sukodono. Sebab di SDN yang berada di Jl. Raya Suko No.2 itu sejak sekitar bulan September kondisi ruang kelas ambrol akibatnya para siswa tak lagi bisa menempati ruang kelas tersebut.
Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo H Pratama Yudhiarto, SH mengatakan kondisi ruang kelas di SDN Suko yang ambrol kondisinya memprihatinkan dan membahayakan. Untuk itu ruang kelas yang ambrol sudah tidak ditempati lagi untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.
“Kami mendesak dan akan mengawal agar Dinas Pendidikan segera membenahi ruang kelas yang rusak di SDN Suko. Di 2025 mendatang kami harapkan sudah bisa tertangani, karena kalau di 2024 ini sudah mau tutup anggaran,” kata Mas Tama, panggilan akrab H Pratama Yudhiarto, SH.
Anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra daerah pemilihan Sukodono-Taman ini sudah meninjau langsung kondisi ruang kelas yang atapnya ambrol. Dimana tiap ruang selain atap ambrol kayu platfon juga terlihat jatuh dengan kondisi rapuh dimakan rayap.
“Dari keterangan pihak sekolah, bangunan ini sejak awal dibangun hingga saat ini memang belum pernah direhap. Jadi karena factor usia yang sudah puluhan tahun dan bangunan ini tidak layak lagi harus segera dibenahi jika perlu dibangun dua lantai mengingat jumlah siswanya banyak sekali ada 665 siswa,” tambahnya.
Seperti diketahui, SDN Suko sebelumnya merupakan gabungan SDN I dan II Suko. Dan saat ini keberadaannya dimarger menjadi SDN Suko. Tak heran jika jumlah siswanya paling banyak hampir 700an siswa dan menjadi satu satunya SD Negeri di desa tersebut.

Selain bangunan yang sudah berusia puluhan tahun, kondisi bangunan jika dilihat dari atas terlihat sudah bergelombang dan rawan roboh. Sebenarnya pasca kejadian, pihak sekolah sudah melaporkan ke dinas pendidikan dan sudah disurvey kelokasi dan untuk para siswa tidak disarankan belajar di ruang kelas yang ambrol karena rawan. Namun sampai jelang akhir tahun ini, ternyata tidak kunjung ada perbaikan sehingga siswa menempati ruangan yang ada secara bergantian termasuk menempati ruang perpustaaan.
“Kalau proses belajar mengajar tidak mendukung seperti ini bagaimana bisa menciptakan generasi emas. Bangunanya sudah rusak berat, ini mendesak, wajib harus segera dilakukan pembangunan,” tegasnya.
Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Wahyu Lumaksono,S.Pd menambahkan kehadiran anggota dewan di sekolah tersebut untuk memastikan agar rencana rehap sekolah rusak di SDN Suko menjadi skala proirotais.
“Harapan kami adanya peristiwa ruang kelas yang rusak ini segera dilakukan perbaikan. Agar proses belajar mengajar siswa bisa kembali normal,” kata Mas Wahyu panggilan akrab H Wahyu Lumaksono.
Sementara itu, Kasek Saifu Ukhriyah, S.Pd, MSi menyampaikan ruang kelas yang rusak memang kondisinya sudah tidak layak untuk proses belajar mengajar. Untuk itu siswa ditempatkan di ruang yang bisa dipakai sementara seperti ruang perpustakaan, dan mushola.
“Saat kondisi hujan dan mengkhawatirkan kami juga putuskan untuk siswa dipulangkan. Karena bangunannya sudah rawan dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Saifu Ukriyah.
Pihaknya juga berharap agar bangunan ruang kelas yang rusak bisa segera dibenagi agar anak-anak yang belahar di SDN Suko yang berjumlah 665 siswa bisa mendapatkan pelajaran yang maksimal. (RJ/RED)







