SIDOARJO (RadarJatim.id) — Puluhan mahasiswa dari Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sepanjang, Kecamatan Taman melakukan audiensi dengan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo, Kamis (22/06/2023).
Puluhan mahasiswa itu disambut langsung oleh Ketua Komisi D, Abdillah Nasikh, Sekretaris Komisi D, Bangun Winarso, anggota Komisi D, Aditya Nindyatman, Riza Ali Faizin dan Zahlul Yussar.
Dalam audiensi diruang paripurna DPRD Kabuapten Sidoarjo itu ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh mahasiswa, salah satunya tentang sulitnya mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.
Lidya, salah satu mahasiswi mengatakan bahwa dirinya pernah mendaftar untuk mendapatkan beasiswa dari Pemkab Sidoarjo melalui jalur prestasi, namun tidak lolos.
”Saya pernah mendaftar. Nilai saya tinggi, tapi tidak lolos,” katanya.
Selain itu, ia berharap agar syarat usia sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan beasiswa dari Pemkab Sidoarjo dapat dihapus, agar mereka yang benar-benar layak bisa mendapatkan beasiswa tersebut.
Abdillah Nasikh menjelaskan bahwa ada beberapa program beasiswa yang diberikan oleh Pemkab Sidoarjo, diantaranya beasiswa melalui jalur prestasi akademik, non akademik, keluarga tidak mampu dan jalur agama.
Jalur-jalur beasiswa itu pintu masuknya dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk jalur non akademik atau olahraga, Dinas Sosial (Dinsos) jalur keluarga tidak mampu dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) untuk jalur agama.
“Mungkin kurangnya sosialisasi. Karena banyak mahasiswa yang tidak tahu, dipikir satu pintu. Sehingga yang seharusnya mahasiswa ini bisa masuk pintu (keluarga, red) tidak mampu, justru malah masuk pintu prestasi akademik. Akhirnya tertolak,” jelasnya.
Untuk itu, ia meminta kepada OPD-OPD terkait untuk gencar melakukan sosialisasi ke kampus-kampus di seluruh Kabupaten Sidoarjo agar para mahasiswa bisa memanfaatkan program beasiswa tersebut.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menyarankan agar beasiswa dari Pemkab Sidoarjo sebaiknya lewat satu pintu atau satu OPD saja, sehingga mahasiswa yang akan memanfaatkan program beasiswa tersebut tidak merasa kebingungan.
“Bisa dipakai jalur satu pintu. Tinggal diklasifikasikan saja, sehingga tidak akan terjadi kebingungan dari para mahasiswa yang akan memanfaatkan program beasiswa ini,” terangnya.
Program beasiswa yang diberikan oleh Pemkab Sidoarjo mulai dari jenjang S-1, S-2 hingga S-3, baik kuliah di universitas dalam negeri maupun di luar negeri. (mams)







