SURABAYA (RadarJatim.id) – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada triwulan III 2020. Hal ini dibuktikan dengan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy). Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, bankjatim berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 1,10 triliun.
Berdasarkan kinerja triwulan III, aset Bank Jatim tercatat sebesar Rp 82,08 triliun atau tumbuh 13,80 persen (yoy). Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 13,99 persen (yoy) yaitu sebesar Rp 69,77 triliun.
Di sisi lain, di tengah pandemi seperti ini, Bank Jatim tetap mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar
Rp 40,38 triliun atau tumbuh 7,03 persen (yoy). Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar Rp 6,46 triliun atau tumbuh 12,24 persen (yiy) diikuti dengan pertumbuhan kredit korporasi yaitu sebesar Rp 10,01 triliun atau tumbuh 9,86 persen.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyampaikan, selama triwulan III 2020, Bersama dengan Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa, pihaknya sudah melakukan langkah konkrit dalam pemulihan ekonomi dengan menyalurkan Dagulir dan Dana PEN di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur seperti Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Sumenep, Pamekasan, Blitar, Magetan, Jombang, Trenggalek dan Pacitan.
“Sampai dengan saat ini, Bank Jatim telah menyalurkan Dana PEN sebesar Rp 2,57 triliun kepada 15.215 debitur serta Dagulir sebesar Rp 450,13 miliar kepada 12.385 debitur,” tegas Busrul.
Busrul juga menambahkan bahwa Bank Jatim bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur juga melakukan kolabosari untuk memaksimalkan Misi Dagang Jawa Timur. Seperti diketahui, bahwa misi dagang ini bertujuan untuk mempertemukan buyer dan seller khususnya antar daerah satu dengan daerah lainnya.
“Dukungan bankjatim terhadap misi dagang ini juga menjadi salah satu tekad dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional pada umumnya dan khususnya pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” imbuh Busrul.
Adapun agresivitas penyaluran kredit Bank Jatim dalam rangka pemulihan ekonomi juga tertuang dalam perjanjian kerjasama dengan PT Amarta Mikro Fintech melalui metode peer to peer lending. Dari hasil sinergi tersebut, sampai dengan saat ini telah berhasil menyalurkan kredit kepada 2.568 debitur dengan nominal 10,50 miliar yang tersebar ke seluruh pelosok desa di Jawa Timur.
Sinergitas ini menjadi penting mengingat tuntutan kompetisi bisnis dan perkembangan digital banking yang semakin pesat. Selain itu, industri perbankan dituntut untuk terus kreatif dan berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. (Cintia/Red)







