MOJOKERTO (RadarJatim.id) — Kelompok mahasiswa BBK (Belajar Bersama Komunitas) 6 Universitas Airlangga (Unair) menggelar kegiatan edukatif bertajuk SIKOMPAS (Sistem Kompos Takakura untuk Masyarakat) di Balai Desa Centong, Kecamatan Gondang, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (19/7/2025).
Program ini menjadi salah satu program unggulan di bidang lingkungan dalam rangkaian kegiatan BBK yang berlangsung selama sebulan, mulai 7 Juli hingga 4 Agustus 2025. Dengan semangat pemberdayaan dan keberlanjutan, para mahasiswa memperkenalkan metode Takakura, yaitu teknik pengomposan sampah organik rumah tangga yang sederhana, murah, dan ramah lingkungan.
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN ini terdiri atas delapan mahasiswa lintas prodi dan fakultas, yakni:
Adinda Febry Maghfiroh, Rania Aunillah Fasya, Putri Dwi April Lia, Lidya Oktavilia Ardana, Brigade Mahendra Dharmalaksana, Francesca Almi Financia, Evita Nurhalizah, dan Gysella Julia Nurmalasari.
“Kegiatan ini kami tujukan untuk meningkatkan kesadaran warga mengenai dampak negatif pembakaran sampah serta memberikan solusi nyata melalui pengolahan limbah dapur menjadi pupuk organik menggunakan metode Takakura,” ujar Francesca Almi Financia, selaku penanggung jawab program, Senin (21/7/2025).

Melalui sesi penyuluhan dan demonstrasi langsung, warga diperkenalkan dengan alat dan bahan pembuatan kompos, seperti keranjang Takakura, bantal sekam, maggot, serta limbah organik rumah tangga, seperti sisa sayur dan buah. Metode ini dianggap cocok diterapkan di lingkungan pedesaan, karena tidak membutuhkan peralatan mahal maupun lahan yang luas.
Melalui sesi penyuluhan dan demonstrasi langsung, warga diperkenalkan dengan alat dan bahan pembuatan kompos, seperti keranjang Takakura, bantal sekam, maggot, serta limbah organik rumah tangga, seperti sisa sayur dan buah. Metode ini dianggap cocok diterapkan di lingkungan pedesaan, karena tidak membutuhkan peralatan mahal maupun lahan yang luas.
“Kami berharap, setelah pelatihan ini, warga dapat mulai menerapkan metode Takakura di rumah masing-masing dan mengurangi kebiasaan membakar sampah,” tambah Francesca.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab, pembagian leaflet, panduan pembuatan kompos, pembagian hasil kompos, serta dokumentasi bersama. Program SIKOMPAS ini menjadi salah satu langkah nyata mahasiswa Unair dalam mengedukasi masyarakat dan membangun budaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan di pedesaan. (rj2)







