• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Rabu, 3 Desember 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Artikel dan Opini

Mempertimbangkan Ilmu

by Radar Jatim
29 Juli 2021
in Artikel dan Opini
0
Mempertimbangkan Ilmu
62
VIEWS

Oleh ADRIONO

Sumber Foto: Dok pribadi

Semua akan “dipertimbangkan” pada waktunya.

Begitu juga dengan ilmu-ilmu yang tersimpan di dalam buku. Sebagian dari isi buku yang pernah terbaca tetap menancap kuat dalam memori, bahkan hingga deskripsi dan perkiraan letak halamannya pun hapal di luar kepala. Sebagian agak samar-samar, tapi masih teringat  substansinya. Dan, sebagian lagi sudah hilang tertimbun tumpukan info atau ilmu baru yang lebih menyita perhatian.

Agaknya ilmu dari buku memang begitu. Ada yang mempertebal keimanan, ada yang mengusik-usik logika dan keyakinan, kadang mendiktekan sikap, dan ada yang sekadar menjadi penge”tahu”an semata.  Maka, seiring dengan berjalannya waktu, pikiran saya selalu mempertimbangkan perlu tidaknya sebuah ilmu tetap disave rapi di file ingatan, perlu didell, atau sekalian dimusnahkan dari recycle bin otak.

Tapi ada alasan lain yang lebih lumrah sifatnya. Tumpukan buku yang terlalu banyak memang mengganggu pemandangan. Terasa sumpek di dalam rumahku yang tidak luas. Di sana di sini buku kerap bergeletakan, tidak bisa tertata rapi karena memang dibaca dan kadang bolak-balik lagi untuk dikutip isinya. Saya tahu semua ini bikin tidak nyaman istri dan anak-anak.

Maka di saat longgar saya menyempatkan diri membongkari buku dan aneka dokumen untuk diafkir. Dalam hal ini saya kerap gagal. Selalu saja masih banyak buku yang disimpan kembali. Apa saya tergolong orang nyusuh, yang hobi menimbun barang-barang?

Ya, rupanya saya harus menyeleksi lebih ketat supaya tumpukan tidak semakin menggunung. Dan benar, sebenarnya selalu ada yang dapat disisihkan. Sejumlah buku yang bukan menjadi core minat saya menjadi korban razia pertama. Selanjutnya buku-buku kedaluwarsa. Anehnya, saya tidak tega membuang buku bacaan anak-anak.

Ada banyak buku yang kubeli karena alasan proyek. Ketika mendapat kerjaan nulis tentang transmigrasi maka otomatis saya membeli beberapa buku transmigrasi untuk referensi. Begitu pula ketika menggarap buku pesanan Dinas Koperasi maka saya melengkapi wawasan dengan menghimpun buku-buku yang berkait.  

Kini saya mencoba berpikir pragmatis dan belajar tidak nyusuh lagi. Lagi pula sekarang sebagian besar dokumen saya sudah berwujud soft copy, sehingga mulai jarang merujuk ke buku-buku fisik dari lemari buku.

Di masa PPKM Darurat level 4, hasil bongkar-bongkar saya lumayan signifikan. Kali ini cukup banyak majalah, koran, tabloid, buku yang berhasil kugusur. Akhirnya  tumpukan buku itu pun siap untuk diper”timbang”kan.  Mas Alif, tukang rombeng yang saban hari lewat depan rumah, pasti siap untuk menimbang dan mengangkutnya.

Diam-diam saya coba meminjam perspektif Mas Alif dalam memahami buku. Selama ini saya mengelompokkan buku dari segi disiplin ilmunya. Mungkin terpengaruh klasifikasi ala Dewey yang lazim dipakai di perpus itu:  golongan karya umum (nomor seri 000-099), filsafat (100-199), hingga kesusasteraan (899-899). Atau Undang-undang Sistem Perbukuan yang membagi buku menjadi buku teks (buku paket pelajaran sekolah maksudnya) dan buku nonteks (buku umum).

Sedangkan Mas Alif rombeng mengelompokkan buku berdasar bahan dasarnya. Makanya dia ciptakan empat kategori:  kertas putih (HVS), kertas buram (CD), kertas koran, dan kertas kardus (duplex). Uniknya, kertas impor jenis bookpaper masuk golongan kertas buram, karena warnanya tidak putih memplak. Hari ini kertas koran bekas dihargai Rp. 6.000 per kg, kertas putih Rp 2.000, kertas CD Rp. 1.500, dan kertas duplex Rp 700.

Karena beberapa kali sudah merombeng kepadanya, saya diajari trik untuk mengelompokkan buku berdasar versi dia, jika kepingin mendapat harga yang lebih baik. Maka sebelum diper”timbang”kan, tumpukan koran, majalah, dan kertas print kudu dipilah. Cover-cover buku disobeki terlebih dahulu. Sebab cover buku masuk kelompok kertas duplex, sedang kertas isinya ada yang masuk kategori putih ada yang masuk kertas buram. Saat semua “harta karun”ku itu nangkring di atas becaknya, saya pun diberi imbalan  Rp.159.500,- (lumayan?).

Begitulah, siang itu seorang penulis sedang bertransaksi dengan tukang rombeng kertas. Dia tentu tidak paham betapa sulitnya menulis alinea demi alinea di dalam satu halaman buku. Sebaliknya saya juga tidak paham kenapa harga kertas koran bekas jauh lebih tinggi dibanding kertas lainnya.

Ya, kami berdua memang punya cara pandang yang berbeda. Saya menghargai buku dari kontennya, sedang dia menilai bobot buku benar-benar dari berat fisiknya. Namun, betapapun, semua sudut pandang perlu ditimbang-timbang kemanfaatannya. (*)

*) Penulis adalah redaktur, esais, penulis freelance, dan trainer diklat jurnalistik. Tinggal di Sidoarjo Jatim

Tags: esai hidupliterasirombeng buku

Related Posts

Dukung Gerakan Literasi Masyarakat, BBJT Luncurkan 123 Buku Cerita Anak

Dukung Gerakan Literasi Masyarakat, BBJT Luncurkan 123 Buku Cerita Anak

by Radar Jatim
25 November 2025
0

SURABAYA (RadarJatim.id) -- Upaya mendukung...

BPS Ajari Siswa SMA Negeri 1 Sidoarjo Melek Literasi Statistik

BPS Ajari Siswa SMA Negeri 1 Sidoarjo Melek Literasi Statistik

by Radar Jatim
21 November 2025
0

SIDOARJO (RadarJatim.id) -- Badan Pusat...

Bupati Sidoarjo Launching ‘Tugu Cerita’ dan ‘BergeMPPita’ Karya Siswa SMPN 1 Wonoayu

Bupati Sidoarjo Launching ‘Tugu Cerita’ dan ‘BergeMPPita’ Karya Siswa SMPN 1 Wonoayu

by Radar Jatim
20 November 2025
0

SIDOARJO (RadarJatim.id) – SMP Negeri...

Load More
Next Post
Kepala Kemenkumham Jatim Krismono saat membagikan paket sembako

Kemenkumham Jatim Salurkan 809 Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In