• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Rabu, 3 Desember 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Artikel dan Opini

Mengenang Tenggelamnya Kapal Tujuh Provinsi

by Radar Jatim
23 Februari 2023
in Artikel dan Opini
0
Mengenang Tenggelamnya Kapal Tujuh Provinsi

Lintang Fairana

164
VIEWS

Oleh Lintang Fairana

Peristiwa tenggelamnya kapal Tujuh Provinsi merupakan peristiwa yang sangat penting dan menjadi bagian dari perjalanan sejarah negara Indonesia. Peristiwa ini juga diperingati sebagai hari besar nasional setiap tanggal 5 Februari.

Peristiwa kapal Tujuh Provinsiatau Zeven Provinciën merupakan pemberontakan yang terjadi di atas kapal angkatan laut HNLMS milik Angkatan Laut kerajaan Hindia Belanda di pantai Sumatera pada 5 Februari 1933. Usut punya usut, yang menjadi penyebab pemberontakan di kapal ini ternyata terkait dengan keputusan pemerintah Hindia Belanda untuk menurunkan gaji pegawai pemerintah sebesar 17%. Penurunan gaji tersebut untuk mengurangi defisit anggaran belanja akibat depresi ekonomi dunia pada saat itu.

Di luar dugaan, keputusan pemerintah Hindia Belanda itu bertepuk sebelah tangan. Banyak pihak yang menentang keputusan tersebut. Hingga puncaknya, melahirkan pemberontakan di atas kapal Zeven Provinciën. Penanganannya lalu diatasi dengan cara melakukan pengeboman terhadap kapal tersebut oleh pesawat udara angkatan laut Hindia Belanda. 

Peristiwa pengeboman kapal Tujuh Provinsi.

Sejarah peristiwa itu sangat disayangkan, karena para remaja atau kawula muda Indonesia saat ini umumnya tidak mengetahuinya. Bahkan, bagi sedikit yang mengetahui atau sempat mendengar ceritanya pun, mulai melupakan peristiwa besar yang telah menewaskan 20 orang pribumi dan melukai 545 awak kapal yang juga kaum pribumi.

Melupakan fakta, bahwa peristiwa itu merupakan pemberontakan antikolonial pertama yang dilakukan oleh prajurit laut indonesia. Akibat dari peristiwa itu pemerintah Hindia Belanda menjadi semakin ketat mengawasi Gerakan para tokoh nasionalis Indonesia. Bung Hatta pun menjadi salah satu sasaran dampak peristiwa ini yang membuatnya dibuang ke Boven Digul bersama Sutan Syahrir.

Tak hanya itu, bahkan kemungkinan besar kaum remaja atau kawula muda tak mengetahui, bahwa pada hari Jumat, 10 Februari 1993, tepat pukul 09.18, menteri pertahanan kerajaan Hindia Belanda menjatuhkan bom pertamanya yang berukuran 50 kg. Namun, target pengeboman itu meleset dan gagal mengenai sasaran. Bom kedua pun diluncurkan dan tepat mengenai lantai kapal. Beberapa orang mengalami luka-luka, bahkan ada yang kehilangan satu biji matanya.

Sungguh sangat disayangkan peristiwa bersejarah itu sama sekali tidak melekat dan membekas di benak dan pikiran kawula muda. Berdasar pengamatan penulis terhadap teman-teman sebaya, hampir 99,9% mereka tidak tahu akan peristiwa bersejarah tersebut. Peringatan terhadap peristiwa itu pun mulai terlupakan, dan mulai digantikan dengan peringatan-peringatan peristiwa besar ala budaya Barat.

Padahal, peristiwa tersebut berdampak besar pada negara Indonesia. Peristiwa dimana saat para kelasi Indonesia memberontak, berjuang demi keadilan keputusan pemerintah Hindia Belanda agar warga pribumi tidak terus-menerus tertindas. Tetapi, pemuda zaman sekarang lebih mementingkan peringatan yang datang dari budaya Barat, Valentine Day, misalnya. Mereka lebih memilih merayakan peringatan itu bersama kekasih dengan melakukan hal-hal tidak bermanfaat, bahkan merugikan dan mencelakakan.

Miris sekali, memang. Perjuangan para pahlawan yang telah mati-matian dengan harapan untuk melahirkan generasi muda yang lebih baik, yang dapat memajukan tanah air ini, yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Bagaimana perasaan para pahlawan pejuang jika mengetahui para kawula muda yang diharapkan menjadi generasi penerus bangsa ini, malah terjebak pada masalah atau aktivitas yang tidak produktif dan merugikan.

Jadi, tidak ada kata terlambat, perlu terus ditanamkan sikap dan jiwa nasionalisme kepada para kawula muda. Dimulai dari hal-hal kecil, dengan mengenang kembali beberapa peristiwa besejarah di Indonesia. Caranya, memulai dengan membuka lembaran-lembaran lama sejarah negara tercinta, Indonesia. Teknisnya, lewat aktivitas merayakan peringatan peristiwa-peristiwa bersejarah di Indonesia. {*}

*) Penulis adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Tags: artikelKapal Tujuh ProvinsimengenangPeristiwa

Related Posts

Ratusan Guru Antusias Mengikuti Pelatihan Jurnalistik ‘Idea Dwija-PGRI Sidoarjo’

Ratusan Guru Antusias Mengikuti Pelatihan Jurnalistik ‘Idea Dwija-PGRI Sidoarjo’

by Radar Jatim
29 September 2025
0

SIDOARJO (RadarJatim.id) -- Ratusan guru...

Santri dan Politik: Jejak, Tantangan, dan Jalan Pulang ke Nilai Peradaban

Data dalam Genggaman Asing, Martabat dalam Ancaman

by Radar Jatim
29 Juli 2025
0

Oleh Ahmad Chuvav Ibriy Di...

Setengah Abad MUI Menjaga Islam, Pancasila, dan NKRI

Setengah Abad MUI Menjaga Islam, Pancasila, dan NKRI

by Radar Jatim
26 Juli 2025
0

Oleh Prof Dr Abdul Chalik,...

Load More
Next Post
Jebol karena Derasnya Arus Air, Gubernur Khofifah Minta Cek Ulang Kapasitas Tanggul di Gresik

Jebol karena Derasnya Arus Air, Gubernur Khofifah Minta Cek Ulang Kapasitas Tanggul di Gresik

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In