KEDIRI (RadarJatim.id) – Udara pagi terasa sejuk, matahari baru saja naik di langit Kediri. Di halaman Mako Brigif 16/Wira Yudha, puluhan motor berjejer rapi. Para pengendaranya mengenakan seragam TNI dan Polri, bersiap melakukan perjalanan bukan untuk patroli atau tugas operasi, melainkan untuk berbagi, Sabtu (18/10/2025).
TNI-Polri bersama komunitas Dulur Brigif Kodim & Kepolisian (DBK) Kediri Raya menggelar social riding, sebuah kegiatan sederhana yang sarat makna. Mereka berangkat dengan semangat kebersamaan, membawa paket sembako untuk diserahkan kepada warga di Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Deru mesin serasa musik dalam perjalanan mereka. Di sepanjang rute, masyarakat melambaikan tangan. Sejumlah anak kecil bahkan menepi untuk melihat iring-iringan motor lewat. Bagi warga, pemandangan seperti ini jarang terjadi, apalagi aparat yang hadir bukan untuk menegakkan aturan, tapi untuk menebar kebaikan.
Setibanya di Polsek Kandat, rombongan tak menunggu lama. Paket-paket sembako segera dibagikan. Tak ada panggung, tak ada acara seremonial. Semuanya berlangsung hangat, akrab, dan tulus.
Di antara warga penerima bantuan, nampak Ana Maghfiroh, seorang ibu rumah tangga yang setiap harinya berjualan jajanan di depan rumah. Matanya berkaca-kaca saat menerima bantuan itu.
“Saya tidak menyangka dapat bantuan langsung dari bapak-bapak polisi dan tentara. Ini sangat membantu untuk kebutuhan dapur beberapa hari ke depan,” ucapnya pelan, sambil tersenyum haru.
Momen seperti itu menjadi alasan mengapa kegiatan ini terasa berbeda. Di balik helm dan seragam yang gagah, ada wajah-wajah yang membawa empati. Bagi mereka, TNI-Polri, berbagi bukan sekadar kewajiban sosial, melainkan bagian dari tanggung jawab kemanusiaan.
Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji, mengatakan, kegiatan ini menjadi wadah untuk mempererat hubungan antara aparat dan masyarakat.
“Kami ingin masyarakat tahu, bahwa TNI dan Polri hadir bukan hanya ada dalam konteks keamanan, tapi juga dalam kepedulian. Ini cara sederhana untuk menjaga kedekatan dan rasa guyub,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dandim 0809/Kediri, Letkol Inf Ragil Jaka Utama, menambahkan, bahwa kegiatan sosial seperti ini menjadi sarana memperkuat nilai gotong royong di tengah masyarakat.
“Social riding ini bukan sekadar perjalanan, tapi perjalanan hati. Kami ingin menunjukkan, bahwa semangat kebersamaan dan kepedulian harus terus hidup, terutama di tengah tantangan kehidupan saat ini,” ungkapnya.
Usai kegiatan di Kandat, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Puncu. Sepanjang jalan, warga yang mereka lewati melambaikan tangan, seolah memberi restu. Beberapa remaja bahkan sempat meneriakkan, “Semangat, Pak Polisi, Pak Tentara!”.
Suasana itu menegaskan satu hal, yaitu, kehadiran aparat di tengah masyarakat tidak selalu harus kaku dan formal. Kadang, sapaan hangat dan seulas senyum jauh lebih bermakna daripada kata-kata panjang di mimbar.
Social riding itu pun berakhir menjelang siang, namun kesannya tinggal lama. Bukan hanya bagi para aparat yang berpartisipasi, tapi juga bagi warga yang menerima. Di antara deru mesin dan debu jalanan, terselip pesan sederhana, kepedulian akan selalu menemukan jalannya, selama masih ada hati yang mau peduli. (rul)







