GRESIK (RadarJatim.id) – Ratusan siswa Kelompok Bermain (KB) Muslimat NU 109 Pelangi dan Taman Kanan-kanak (TK) Muslimat NU 179 Pelangi Kedanyang, Kebomas, Gresik dengan khidmat larut dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Rabu (22/10/2025). Dengan pakaian serbaputih, mereka memadati Masjid Baitul Amin yang lokasinya berdekatan dengan sekolah.
Beberapa agenda mereka lakukan dengan penuh ceriah dan khidmat. Diawali dengan praktik ibadah sholat Dhuha, ratusan bocah imut-imut itu didampingi 23 guru yang juga mengenakan busana Muslim/Muslimah warna putih. Seusai sholat Dhuha, mereka melantunkan wirid dan doa bersama. Suasana makin hidup ketika penampilan hadrah melengkapi peringatan Hari Santri Nasional itu.
Ditemui di sela acara, Penasihat KB-TK Musimat NU Pelangi Kedanyang, Ustadz Muslimin, mengatakan, keikutsertaan 240 siswa dalam peringatan Hari Santri Nasional ini tidak sekadar serimonial belaka. Lebih dari itu, sejak dini ditanamkan rasa bangga kepada anak-anak selaku santri.
“Sejak dini kepada anak-anak ini ditanamkan fondasi akidah yang kuat dan pembiasaan ibadah sehari-hari. Salah satunya sholat Dhuha yang tadi dilaksanakan bersama-sama,” ujar Ustadz Muslimin.
Dengan penanaman akidah yang kuat dan pembiasaan amalan baik, terutama dalam hal ibadah, lanjut Ustadz Muslimin, diharapkan kelak mereka menjadi anak-anak yang shalih/shalihah dan memiliki kepribadian dan karakter yang tangguh dan Islami.
“Saya merasa bangga melihat anak-anak seperti ini. Mereka juga bangga sebagai santri yang sejak usia dini sudah ditanamkan fondasi iman yang kokoh dan pembiasaan praktik ibadah yang baik,” tandas Ustadz Muslimin yang juga mendampingi salah satu cucunya dalam peringatan Hari Santri Nasonal tersebut.
Kepala TK Muslimat NU 179 Pelangi Kedanyang, Yuanita Ariani, SPd, menjelaskan, di TK yang dipimpinnya, anak-anak tidak saja diupayakan memiliki kecerdasan akademik, tetapi sekaligus juga ketaatan dalam beragama, juga patuh dan hormat kepada orang tua, guru, dan masyarakat sekitar.
Ia mengakui, dampak teknologi informasi, terutama gadget (handphone/HP), seorang guru ditantang untuk terus waspada, selain aspek manfaat yang diperolehnya. Karena itu, kepada dewan guru, ia juga meminta untuk terus meng-update kemampuan dan terus mengikuti perkembangan zaman, terutama terkait pesatnya kemajuan teknologi informasi.
“Terkadang kami para guru harus adu cepat dalam menanamkan pengaruh kepada anak-anak. Kalau tidak, dampak HP yang luar biasa ini bisa bisa mengalahkan kita,” ujarnya.
Ia menambahkan, terkait dengan pembiasaan baik, berupa praktik ibadah sholat Dhuha dan ibadah lainnya, secara rutin dilakukan anak-anak didiknya. Demikian juga untuk anak-anak jenjang KB. Mengingat terbatasnya tempat, katanya, sementara praktik sholat Dhuha dilakukan setuap Rabu, menjelang proses pembelajaran dimulai.
“Tempatnya masih terbatas, dan kami lakukan di halaman sekolah dengan jadwal secara bergantian tiap Rabu,” tambahnya.
Untuk menjaga konsistensi pembiasaan baik yang diberikan kepada anak didiknya, para guru secara intens juga melakukan komunikasi dengan para wali murid yang tergabung dalam Komite Sekolah. Perkembangan anak, baik di sekolah maupun di rumah terus dikomunikasikan, sehingga antara guru dan orang tua berada dalam satu frekwensi yang sama dalam mengawal tumbung-kembang anak-anak.
Sementara Kepala KB Muslimat NU 109 Pelangi, Fadlilatur Rohmah, menambahkan, selain pembiasaan praktik sholat Dhuha, anak-anak juga intens menghafal surat-surat pendek dalam Al Quran. Itu dilakukan agar kelak mereka menjadi generasi Qurani yang mampu memahami dan menjadikan Al Quran sebagai panduan hidup sehari-hari.
“Tiap hari anak-anak kami biasakan menghafal surat-surat pendek sesuai kemampuan. Alhamdulillah, progresnya terus membaik,” pungkas Ustadzah Fadlilah, sapaan akrabnya. (har)
