SURABAYA (RadarJatim.id) -Pemerintah kini mendorong sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk menerapkan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) Ramah — konsep MPLS yang bebas perundungan, menyenangkan, dan mendidik. Bagi SAIM, semangat ini bukanlah hal baru. SAIM Junior High School sudah sejak lama menjadikan kelembutan, kehangatan, dan rasa hormat sebagai budaya dalam menyambut siswa baru.
Dalam kegiatan O-Week 2025, suasana ramah itu terlihat nyata sejak Senin hingga Selasa (15/7). Kegiatan dibuka dengan aktivitas interaktif bertajuk “The School People Hunt”, di mana para siswa kelas 7 diajak untuk mengenal lebih dekat berbagai sosok penting di sekolah — dari guru hingga staf kebersihan — dengan cara menyenangkan dan penuh interaksi sopan.
Yang membuat orientasi ini semakin berkesan adalah keterlibatan aktif para kakak OSIS SMP SAIM yang bertindak sebagai mentor. Mereka bukan sekadar mendampingi, tetapi membimbing adik-adiknya dengan sabar dan penuh tanggung jawab. Dalam setiap kelompok, terlihat keakraban yang tumbuh alami, menjadikan proses adaptasi lebih ringan dan penuh semangat.
Melalui petunjuk dan tantangan kecil, siswa baru ditantang untuk berani bertanya, berinteraksi dengan sopan, dan mencatat nama-nama orang yang mereka temui. Setiap pertemuan menjadi pelajaran berharga tentang menghargai setiap peran dan membangun komunikasi yang baik.
Di akhir kegiatan, sesi refleksi menjadi momen istimewa untuk berbagi kesan dan pelajaran yang diperoleh hari itu. Inilah yang membedakan orientasi di SAIM — bukan sekadar mengenalkan gedung dan jadwal, tetapi membentuk karakter sejak langkah pertama.
Dengan keramahan yang telah lama tumbuh di SAIM, para siswa baru tidak hanya disambut, tetapi disiapkan untuk menjadi bagian dari komunitas yang menghargai, menghormati, dan peduli. (rio)







