GRESIK (RadarJatim.id) – DPRD Gresik berharap seluruh koperasi yang ada di desa/keluarahan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Selain prosesnya mudah dan cepat, dengan NIB pengurus bisa lebh leluasa mengembangkan usaha yang pada gilirannya bisa memberikan manfaat maksimal kepada anggotanya.
“Jangan khawatir, dengan sistem OSS, pengurusan NIB koperasi sekarang bisa lebih mudah dan cepat. Tadi juga sudah disampaikan penyuluh koperasi. Sekarang tinggal pengurusnya mau proaktif atau tidak,” ujar H Mahmud, SE, anggota Komisi III dari Fraksi NasDem DPRD Gresik ditemui seusai menghadiri sosialisasi/pendampingan koperasi oleh Penyuluh Koperasi dari Kementerian Koperasi dan UKM di Pendopo Kecamatan Gresik, Senin (5/9/2022).
Mahmud hadir dalam acara itu bersama anggota Komisi IV dari Fraksi Gerindra DPRD Gresik, Markasim Halim Widianto, ST. Sosialisasi dan pendampingan koperasi yang juga dihadiri Camat Gresik Agung Hendro itu, menghadirkan Penyuluh Koperasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, Dewi Mahaningrum, SH.
Mahmud mendorong agar koperasi di desa atau kelurahan yang hingga kini belum ber-NIB secepatnya memproses secara online. Pasalnya system OSS memungkinkan untuk mengurus NIB dengan lebih cepat dan gratis. Karena itu, sekali lagi ia minta para pengurusnya proaktif mengurus NIB, karena dengan ber-NIB secara resmi koperasi telah tercatat dan terdaftar.
“Tentu sebelumnya NIK (Nomor Induk Koperasi) yang sudah kedaluwarsa juga segara dihidupkan. Karena untuk bisa mengurus NIB, NIK-nya harus sudah ter-update,” tandasnya seraya berharap, dalam sebulan semua koperasi di Gresik sudah menuntaskan pengurusan NIB.
Penyuluh Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM Dewi Mahaningrum, SH, menjelaskan, sebenarnya sosialisasi yang dilakukan Dinas Koperasi Gresik tentang pentingnya ber-NIB bagi koperasi sudah lama dilakukan. Hanya saja, secara teknis sistem NIB khusus koperasi baru lancar dalam 3-4 bulan terakhir. Karena itu ia menilai wajar kalau belum banyak koperasi di desa/kelurahan yang belum ber-NIB.
“Tapi koperasi yang pengurusnya aktif dan rajin meng-update data dengan mudah memiliki NIB. Masalahnya, sebagian koperasi belum didukung pengurus yang bisa aktif mengikuti sistem OSS yang bisa dimanfaatkan untuk mengurus NIB secara online. Sebenarnya gampang dan bisa dilakukan secara cepat. Tapi, kan ada juga yang masih gaptek gagap teknologiI. Karena itu, kami hadir untuk melakukan pendampingan,” ungkap Dewi.
Di Kecamatan Gresik, lanjutnya, dari 21 koperasi kelurahan/desa yang ada, kini baru 3 koperasi yang ber-NIB. Kemudian 3 lainnya tengah dalam proses dan lainnya belum sama sekali. Karena itu, sosialisasi dan pendampingan yang dilakukan diharapkan bisa membantu mempercepat semua koperasi ber-NIB.
“Kalau NIK dan NIB ter-update, pengurus enak kalau ada peluang kerja sama usaha dan pengembangan usaha. Sebab, itu akan ditanyakan, misalnya juga mengajukan kerja sama pendanaan atau pinjaman di bank,” tandasnya.
Camat Gresik Agung Hendro menambahkan, peran kecamatan sebenarnya hanya mamfasilitasi koperasi yang ada di kecamatan yang dipimpinnya agar semuanya bisa segera memiliki NIB. Sebab, dengan ber-NIB bisa berpeluang mengembangkan usaha. Meski demikian, ia mengembalikan kepada para pengurus koperasi untuk memanfaatkan peluang yang ada.
“Saya tidak bisa menarget kapan harus tuntas terkait NIB ini. Itu semua bergantung pengurus. Kan ada Dinas Koperasi yang akan melakukan pendampingan. Saya di kecamatan hanya memfasilitasi untuk mempertemukan para pengurus keperasi dengan Dinas Koperasi (Dinas KoperasiUsaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik, Red),” katanya. (sto)







